Mohammad Hatta ”Sang Proklamator Indonesia”
April 26, 2019
Edit
Profil Mohammad Hatta
Nama : Dr. Drs. H. Mohammad HattaLahir : Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902
Meninggal : Jakarta, 14 Maret 1980 (umur 77)
Makam : Taman Makam Proklamator Bung Hatta
Zodiac : Leo
Hobby : Membaca | Menulis
Kebangsaan : Indonesia
Istri : Rahmi Rachim
Anak : 3
Agama : Islam
Zodiac : Leo
Hobby : Membaca | Menulis
Kebangsaan : Indonesia
Istri : Rahmi Rachim
Anak : 3
Agama : Islam
Biografi Mohammad Hatta
Siapa yang tidak kenal dengan Bung hatta. Beliau yaitu wakil presiden pertama republik Indonesia. Bung hatta atau Mohammad hatta lahir di bukit tinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau mulai kenal dengan banyak sekali pergerakan semenjak tinggal di MULO kota padang. Selain itu dia juga masuk di organisasi Jong Sumatranen Bond. Beliau juga pernah menempuh sekolah di Belanda yaitu di sekolah Handels Hoge School Roterdam pada tahun 1921. Dalam beberapa buku biografi Mohammad Hatta, dia juga pernah ikut bergabung dalam organisasi pergerakan yaitu Indische Vereniging. Organisasi tersebut merupakan organisasi yang menolak kerjasama dengan Belanda. Mohammad Hatta lulus dari handles economis atau sanggup disebut dengan ekonomi perdagangan pada tahun 1923. Awalnya dia akan menempuh pendidikan doctor di bidang ekonomi tetapi pada tahun tersebut juga dibuka jurusan gres yaitu aturan Negara dan aturan administrasi. Akhirnya dia lebih menentukan untuk melanjutkan ke jurusan tersebut dibandingkan ke jurusan doctoral. Karena persoalan perpajangan studinya ini, dia balasannya menjadi ketua PI (perhimpunan Indonesia). Beliau juga pernah memberikan pidato perihal struktur ekonomi dunia dan juga perihal kontradiksi kekuasaan. Pidato ini banyak sekali diceritakan di banyak sekali buku biografi Mohammad Hatta.
Dari tahun 1926 hingga tahun 1930, Mohammad hatta selalu menjadi ketua di perhimpunan Indonesia. Sampai beberapa waktu balasannya Perhimpunan Indonesia berbuah menjadi sebuah organisasi politik. PI awalnya Cuma perhimpunan mahasiswa Indonesia. Perhimpunan Indonesia sanggup menghipnotis pergerakan politik di Indonesia pada waktu itu. Sampai balasannya pemufakatan perhimpunan politik Indonesia mengakui PI sebagai salah satu gerakan pergerakan politik Indonesia yang berasal dari Eropa. Dalam buku Biografi Mohammad hatta diceritakan bahwa Pi melaksanakan banyak sekali propaganda di luar Belanda. Setiap melaksanakan perkumpulan di eropa, selalu Mohammad hatta sendiri yang menjadi delegasi dari PI.
Pada tahun 1923, Mohammad hatta pulang ke tanah air Indonesia. Pada dikala di Indonesia dia lebih banyak disibukkan dengan menulis artikel politik yang di muat di surat kabar daulat ra'jat. Selain itu dia juga mengadakan banyak sekali acara politik dan juga melatih kader-kader politik dari partai Pendidikan nasional Indonesia. Pada dikala penahan Soekarono di ende flores, Mohammad hatta banyak menuliskan artikel kontradiksi keras terhadap penahannya tersebut. Pada bulan februari, pemeritahan Belanda balasannya menahan semua pemimpin dari partai pendidikan nasional Indonesia. Ada 7 orang anggota partai yang ditahan di tempat Boven Digoel. Pada biografi Mohammad Hatta, dituliskan ketika dia dipenjara dia sempat menulis buku yang berjudul krisis ekonomi dan kapitalisme.
Beliau dan teman-temannya mengalami pembuangan ke banyak sekali hal. Tetapi selama mengalami masa tersebut Mohammad Hatta tetap menulis banyak sekali artikel perihal politik dan juga ekonomi. Pada masa pemerintahan Jepang, Mohammad Hatta sempat ditawarin untuk menjadi penasehat pemerintahan Belanda. Pada masa pambacaan teks proklamasi, dia diminta oleh Soekarno untuk menyusun teks proklamasi. Sebenarnya masih banyak sekali dongeng perihal biografi Mohamamad Hatta. Untuk perjaka Indonesia harus mengetahui perihal seluruh sejarah beliau.
“Betul, banyak orang yang bertukar haluan alasannya yaitu penghidupan, istimewa dalam tanah jajahan di mana semangat terlalu tertindas, tetapi pemimpin yang suci senantiasa terjauh daripada godaan iblis itu.”
“Memang benar pepatah Jerman: ‘Der Mensch ist, war es iszt’, artinya: ‘sikap insan sepadan dengan caranya ia menerima makan.”
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita.”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, kalau kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
Pendidikan Mohammad Hatta
- Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
- Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
- Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang (1919)
- Europeesche Lagere School (ELS), Padang, 1916
- Sekolah Dasar Melayu Fort de kock, Minangkabau (1913-1916)
Karir Mohammad Hatta
- Ketua Panitia Lima (1975)
- Penasihat Presiden dan Penasehat Komisi IV (1969)
- Dosen Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1954-1959)
- Dosen Sesko Angkatan darat, Bandung (1951-1961)
- Wakil Presiden, Perdana menteri, dan Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
- Ketua delegasi Indonesia Konferensi Meja Bundar, Den Haag (1949)
- Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan (1948-1949)
- Wakil Presiden RI pertama (1945)
- Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (1945)
- Wakil Ketua Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (1945)
- Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
- Kepala Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
- Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
- Wakil Delegasi Indonesia Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
- Ketua Perhimpunan Indonesia, Belanda (1925-1930)
- Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
- Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
- Partai Nasional Indonesia
Organisasi Mohammad Hatta
- Club pendidikan Nasional Indonesia
- Liga menentang Imperialisme
- Perhimpunan Hindia
- Jong Sumatranen Bond
Penghargaan Mohammad Hatta
- Pahlawan Nasional
- Bapak koperasi Indonesia
- Doctor Honoris Causa, Universitas Gadjah Mada, 1965
- Proklamator Indonesia
- The Founding Father's of Indonesia