Mengenal Dongeng Cleopatra Dan Asal-Usulnya
September 05, 2019
Edit
Cleopatra merupakan nama dari dinasti yang sering dikaitkan pada sosok Kleopatra VII yang hidup pada: Januari Tahun 69 –12 Agustus dekade Tahun 30 SM adalah ratu Mesir kuno yang merupakan anggota terakhir dinasti Ptolemeus. Walaupun banyak ratu Mesir lain yang memakai namanya, dialah yang dikenal secara umum dengan nama Kleopatra, dan semua pendahulunya yang berjulukan sama hampir dilupakan orang.
Dinasti Ptolemaik yakni dinasti bercorak Yunani Kuno yang menguasai Mesir kira-kira selama 305 SM-30 SM. Dinasti Ptolemaik didirikan oleh salah seorang jendral dari pasukan Aleksander Agung yang bernama Ptolemeus. Karena Aleksander Agung tidak mempunyai pewaris tahta, maka setelah kematiannya pada tahun 323 SM para jendral-jendralnya membagi-bagi tempat kekuasaan di antara mereka.
Pada tahun 305 SM, setelah menguasai Mesir, Ptolemeus mengangkat dirinya sebagai Raja Ptolemeus I atas Mesir. Keturunannya menguasai Mesir hingga jatuh ke tangan bangsa Romawi pada tahun 30M oleh Kaisar Augustus (Oktavianus Augustus).
Salah satu keturunan Ptolemeus yang terkenal yakni Cleopatra VII, sang ratu terakhir sebelum Mesir jatuh ke tangan bangsa Romawi.
Dinasti Ptolemaik yakni dinasti bercorak Yunani Kuno yang menguasai Mesir kira-kira selama 305 SM-30 SM. Dinasti Ptolemaik didirikan oleh salah seorang jendral dari pasukan Aleksander Agung yang bernama Ptolemeus. Karena Aleksander Agung tidak mempunyai pewaris tahta, maka setelah kematiannya pada tahun 323 SM para jendral-jendralnya membagi-bagi tempat kekuasaan di antara mereka.
Pada tahun 305 SM, setelah menguasai Mesir, Ptolemeus mengangkat dirinya sebagai Raja Ptolemeus I atas Mesir. Keturunannya menguasai Mesir hingga jatuh ke tangan bangsa Romawi pada tahun 30M oleh Kaisar Augustus (Oktavianus Augustus).
Salah satu keturunan Ptolemeus yang terkenal yakni Cleopatra VII, sang ratu terakhir sebelum Mesir jatuh ke tangan bangsa Romawi.
Cleopatra VII yakni penguasa Mesir bersama ayahnya Ptolemeus XII, saudara pria sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, dan balasannya anaknya Caesarion. Cleopatra VII berhasil mengatasi perebutan kekuasaan yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan dilanjutkan Markus Antonius. Kleopatra mempunyai 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Markus Antonius (dua di antaranya yakni kembar).
Kleopatra bunuh diri sewaktu Augustus (Oktavianusus) naik takhta dan menyerang Mesir, dengan cara memasukkan tangannya sendiri ke dalam keranjang penuh ular berbisa (Asp/sejenis Cobra asal Afrika Utara). Kisah hidupnya sering didramatisasikan dalam banyak sekali bentuk karya, termasuk "Antonius and Kleopatra" dari William Shakespeare dan beberapa film modern.
Masa Kecil
Sedikit yang diketahui perihal masa kecil Kleopatra, tetapi Kleopatra berdarah Yunani, bukan keturunan Mesir. Ia dilahirkan pada awal tahun 69 SM, anak ke-3 dari 6 bersaudara dan lahir di kalangan Dinasti Ptolemaik Yunani. Ia mempunyai 2 orang abang dan seorang adik perempuan serta dua adik laki-laki. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Alexandria yang merupakan kota terbesar dan termewah ketika itu.
Kerajaan dari ayah Kleopatra tidak kondusif akhir tekanan dan konflik dari luar dan dalam perebutan kekuasaan, serta konflik internal seperti sentralisasi pemerintahan dan korupsi politik. Hal ini memicu pemberontakan dan lepasnya Siprus dan Cyrenaica yang mengakibatkan masa kekuasaan Ptolemeus sebagai salah satu yang paling mematikan di dinasti tersebut. Semasa kecil, Kleopatra telah melihat persengketaan dalam keluarganya sendiri. Dikatakan bahwa ayahnya selamat dari 2 perjuangan pembunuhan ketika seorang pelayan menemukan ular berbisa yang mematikan di tempat tidurnya dan pelayan yang merasakan minuman anggur tuannya meninggal. Kakak perempuan tertuanya, Tryphaena, juga mencoba untuk meracuni Kleopatra sehingga ia mulai memakai juru cicip. Ketika ia berusia belasan tahun, ia menyaksikan kejatuhan ayahnya sendiri dan ayahnya menjadi boneka Kekaisaran Romawi akibat beban utang yang terlalu tinggi, tetapi masih berharap semoga Romawi tidak menaklukkan Mesir. Keadaan itu menyebabkan Ptolemeus XII diusir rakyat dari Alexandria yang balasannya melarikan diri ke Romawi. Pada tahun 58 SM, ibunya, Kleopatra V mengambil alih pemerintahan bersama anaknya, Berenice IV dengan sumbangan gubernurSuriah yang dikuasai Romawi, Aulus Gabinius, selama setahun hingga ibunya meninggal, kemudian Berenice IV memerintah sendiri. Ptolemeus XII menggulingkan anak perempuan tertuanya pada tahun 55 SM dan menghukum mati anaknya, Berenice IV. Kakak perempuan Kleopatra lainnya, Tryphaena, mengambil takhta dan tidak usang kemudian ia meninggal yang menyisakan Kleopatra dengan suaminya dan adiknya, Ptolemeus XIII sebagai penerus takhta.
Dari ayahnya, Ptolemeus XII, Kleopatra mengetahui akan kekuatan leluhurnya. Leluhurnya telah melaksanakan penaklukan besar hampir 3 masa yang lalu.
Silsilah keluarga Kleopatra.
Naik Tahta
Ptolemeus XII meninggal pada bulan Maret tahun 51 SM, menciptakan Kleopatra yang ketika itu berusia sekitar 18 tahun dan Ptolemeus XIII yang berusia sekitar 12 tahun sebagai pemimpin gabungan. Tiga tahun pertama kekuasaan mereka sulit alasannya permasalahan ekonomi, kelaparan, banjir Sungai Nil, dan konflik politik. Walaupun Kleopatra menikahi adiknya, ia memperlihatkan bahwa ia tidak mempunyai impian untuk membuatkan kekuasaan dengannya.
Diturunkan dari Tahta
Pada bulan Agustus tahun 51 SM, kekerabatan mereka rusak. Kleopatra menurunkan nama Ptolemeus dari dokumen resmi dan wajahnya muncul sendiri di uang koin yang bertentangan dengan tradisi Ptolemaik yang menyatakan bahwa pemimpin perempuan dibawahkan oleh pemimpin laki-laki. Akibatnya, kelompok belakang layar orang yang tidak termasuk dalam istana, yang dipimpin oleh kasim Pothinus, menjatuhkan Kleopatra dari kekuasaan dan menimbulkan Ptolemeus pemimpin pada tahun 48 SM (atau lebih awal, dan terdapat sebuah dekret pada tahun 51 SM dengan nama Ptolemeus sendiri). Kleopatra mencoba untuk melaksanakan pemberontakan di sekitar Pelusium, tetapi ia terpaksa melarikan diri dari Mesir dengan adiknya yang tersisa, Arsinoë.
Kembali Naik Tahta
Ketika Kleopatra pergi dari Mesir, Pompey terlibat dalam perang saudara Romawi. Pada trend gugur tahun 48 SM, Pompey melarikan diri dari pasukan Julius Caesar ke Alexandria dan mencari suaka. Ptolemeus ketika itu berusia 15 tahun dan menunggu kedatangannya. Pada tanggal 28 September 48 SM, Pompey dibunuh oleh salah satu mantan perwiranya yang kini bekerja untuk Ptolemeus. Ia dipenggal di depan istri dan anaknya, yang berada di kapal yang gres saja ia turuni. Ptolemeus berpikir bahwa dengan melaksanakan ini ia sanggup menyenangkan Julius Caesar. Ternyata ini merupakan kesalahan besar. Ketika Caesar tiba di Mesir dua hari kemudian, Ptolemeus menawarkan kepala Pompey. Caesar yang melihat hal ini sangat murka alasannya walaupun ia musuh politik Caesar, Pompey adalah konsul Roma dan duda dari anak Julius Caesar, Julia. Caesar menguasai ibukota Mesir dan menimbulkan dirinya penengah dalam kontradiksi antara Ptolemeus dan Kleopatra.
Kleopatra mengambil kesempatan ini dan kembali ke istana untuk bertemu dengan Caesar. Diyakini bahwa Caesar terpesona dengan langkahnya, dan Kleopatra menjadi kekasihnya. Sembilan bulan setelah pertemuan pertama mereka, Kleopatra melahirkan seorang bayi. Pada ketika ini, Caesar meninggalkan rencananya untuk menguasai Mesir, dan mendukung klaim Kleopatra atas takhta. Setelah perang saudara singkat, Ptolemeus XIII karam di Sungai Nil dan Caesar mengembalikan Kleopatra ke takhtanya, dengan adiknya yang lain Ptolemeus XIV sebagai wakil pemimpin baru.
Hubungan Kleopatra dengan Julius Caesar
Walaupun perbedaan umur Kleopatra dan Julius Caesar berjarak 30 tahun, Kleopatra dan Caesar menjadi kekasih selama Caesar berada di Mesir tahun 48 SM sampai 47 SM. Mereka bertemu ketika Kleopatra berusia 21 tahun dan Caesar berusia 50 tahun. Pada tanggal 23 Juni 47 SM, Kleopatra melahirkan Ptolemeus Caesar (disebut "Caesarion" yang berarti "Caesar kecil"). Kleopatra mengklaim Caesar sebagai ayahnya dan berharap untuk menimbulkan anak itu sebagai andal waris, tetapi Caesar menolak dan lebih menentukan cucu lelakinya, Oktavianus. Caesarion dimaksudkan untuk mewarisi Mesir dan Romawi, menyatukan timur dan barat.
Kleopatra dan Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM. Sebelum atau setelah pembunuhan, ia kembali ke Mesir. Ketika Ptolemeus XIV meninggal alasannya kesehatannya memburuk, Kleopatra menjadikan Caesarion penerusnya. Untuk menjaganya dan Caesarion, adiknya Arsinoe meninggal.
Hubungan Kleopatra dengan Markus Antonius
Pada tahun 42 SM, Markus Antonius, salah satu orang yang berkuasa di Roma setelah janjkematian Caesar, memanggil Kleopatra untuk bertemu dengannya di Tarsus untuk menjawab pertanyaan mengenai kesetiaan Kleopatra. Kleopatra tiba dan memikat Antonius yang mengakibatkan Antonius menghabiskan trend hirau taacuh tahun 41 SM–40 SM dengannya di Alexandria. Pada tanggal 25 Desember 40 SM, ia melahirkan 2 anak,Alexander Helios dan Kleopatra Selene II.
Antonius dan Kleopatra
Empat tahun kemudian, tahun 37 SM, Antonius mengunjungi Alexandria sekali lagi untuk berperang dengan Parthia. Ia memperbarui hubungannya dengan Kleopatra, dan semenjak ketika itu Alexandria menjadi rumahnya. Ia menikahi Kleopatra berdasarkan ritus Mesir (menurut sepucuk surat yang dikutip oleh Suetonius), walaupun ia ketika itu sudah menikah dengan Oktavia Minor. Ia dan Kleopatra dikaruniai seorang anak yang bernama Ptolemeus Philadelphus.
Setelah Kleopatra dan Antonius menyatakan akan membagi wilayah kepada belum dewasa Kleopatra pada tahun 34 SM, dan juga setelah serangan Antonius terhadap Armenia, Kleopatra dan Caesarion dimahkohtai sebagai wakil pemimpin Mesir danSiprus. Alexander Helios menjadi pemimpin Armenia, Media, dan Parthia; Kleopatra Selene II menjadi pemimpin Cyrenaica dan Libya. Ptolemeus Philadelphus menjadi penguasa Phoenicia, Suriah, dan Sisilia. Kleopatra juga menerima gelar "Ratu atas Raja".
Sikap Antonius dipandang jelek oleh Romawi, sehingga Oktavianus meyakinkan senat untuk berperang dengan Mesir. Pada tahun 31 SM, pasukan Antonius menghadapi serangan armada Romawi di Pantai Actium. Dengan terjadinya pertempuran Actium, Oktavianus menyerang Mesir. Setelah ditinggalkan oleh tentaranya, Antonius melaksanakan agresi bunuh diri dengan menikam dirinya dengan pedang pada tanggal 12 Agustus 30 SM.
Kematian
Akibat janjkematian Antonius, Kleopatra juga ikut bunuh diri. Tidak diketahui bagaimana ia meninggal, tetapi berdasarkan legenda, ia mengambil keputusan untuk bunuh diri setelah ia menyadari bahwa ia gagal mencapai tujuannya. Ia meninggal akhir membiarkan dirinya digigit ular berbisa yang diselipkan ke dalam bakul berisi buah ara. Dalam detik terakhir kematiannya, ia menyatakan takdirnya sebagai seorang dewi.
Gambaran janjkematian Kleopatra
Anak Kleopatra, Caesarion mengklaim sebagai firaun Mesir, tetapi Oktavianus menang lebih dulu. Caesarion ditangkap dan dieksekusi; hidupnya dilaporkan diakhiri oleh pernyataan Oktavianus yang terkenal: "Tidak baik mempunyai terlalu banyak Caesar." Hal ini mengakhiri garis pharaoh Mesir. Tiga anak dari Kleopatra dan Antonius diampuni dan dibawa kembali ke Roma dan mereka dirawat oleh istri Antonius,Oktavia Minor.
Pelayan Kleopatra, Iras dan Charmion juga bunuh diri. Anak perempuan Antonius, Oktavia dan anaknya, Iullus Antonius, diampuni. Anaknya yang tertua, Marcus Antonius Antyllus, dibunuh ketika memohon pengampunan di Caesarium.
Kleopatra dalam kebudayaan populer
Contohnya pada drama Antony dan Cleopatra tahun1609 buatan William Shakespeare. Film pertama yang berkaitan dengan Kleopatra adalah Antony and Cleopatradengan Florence Lawrence sebagai Kleopatra. Contoh film lain adalah Cleopatra yang dibintangi oleh Helen Gardner. Banyak artis yang juga menimbulkan Cleopatra sebagai objek lukisannya, contohnya Guido Cagnacci yang melukis perihal janjkematian Cleopatra pada tahun 1658.
Elizabeth Taylor berperan sebagai Kleopatra dalam film Cleopatra tahun 1963
Sumber: Wikipedia
--o0o--