Dampak Jatuhnya Konstantinopel

Image Kejatuhan Konstantinopel

Runtuhnya Kekaisaran Romawi merupakan faktor utama yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur.

Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi mencakup hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M.

Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi menimbulkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada aturan Romawi menjadi kacau.

Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani

Pada awalnya bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di daerah Laut Tengah. Akan tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 saat Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh lantaran itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung, yang selanjutnya banyak terjadi penjelajahan-penjelajahan dunia sehingga hasilnya membuat penjajahan-penjajahan.

Penjelajahan Samudra

Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melaksanakan penjelajahan samudra yakni sebagai berikut:
  • Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu lingkaran mendorong kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan mengambarkan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
  • Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber gosip ihwal Cina bagi bangsa Eropa.
  • Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
  • Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel (menunaikan kiprah suci membuatkan agama Nasrani).
Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pencetus penjelajahan samudra. Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa lain.
  1. Penjelajahan Portugis
Penjelajahan Portugis mempunyai tujuan untuk mendapat emas, rempah-rempah, memenangkan pertempuran, dan meraih jalan untuk mengepung tentangan mereka dari kalangan pedagang Islam. Beberapa pelaut Portugis yang melaksanakan penjelajahan samudra yakni sebagai berikut.
  1. Bartholomeus Diaz, yang berhasil mencapai Tanjung Topan atau Tanjung Harapan di ujung selatan Benua Afrika pada tahun 1486.
  2. Vasco da Gama, yang berhasil hingga ke Calcutta, India pada tanggal 22 Mei 1498.
  3. Alfonso de Albuquerque, yang merebut Malaka tahun 1511.
  4. Franciscus Xaverius, yang membuatkan agama Kristen ke India, Maluku, Jepang, dan Cina tahun 1550-an.
  5. Cabral, yang hingga ke semenanjung timur Brasil pada tahun 1500.
  1. Penjelajahan Spanyol
Para pelaut Spanyol yang menjalankan misi penjelajahan samudra yakni sebagai berikut.
  1. Christophorus Columbus, yang berhasil hingga ke San Salvador di Kepulauan Bahama di perairan Karibia pada tahun 1492. Ia dianggap sebagai penemu Benua Amerika lantaran memberi petunjuk jalan bagi bangsabangsa Eropa ke benua itu.
  2. Amerigo Vespucci, yang mempunyai nama Latin
    Americus Vespucius merupakan salah seorang pelaut yang ikut dalam perjalanan Marco Polo. Karena jasanya, nama Amerigo diabadikan sebagai nama Benua Amerika.
  3. Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian del Cano, dua orang tokoh yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Atas keberhasilan ekspedisinya itu, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola tiruan bumi bertuliskan “Engkaulah yang Pertama Mengitari Diriku”.
  4. Ferdinand Cortez, pelaut yang sanggup mencapai daerah Amerika Tengah pada tahun 1519. Ia berhasil menaklukkan orang-orang Indian suku Aztec di Meksiko dan suku Maya di Semenanjung Yucatan.
  5. Pizaro, yang berhasil menaklukkan suku Inka di pedalaman Peru pada tahun 1532.
  1. Penjelajahan Inggris
    Para pelaut Inggris populer sebagai pelaut-pelaut yang ulung dan tangguh, bahkan Inggris populer dengan angkatan lautnya yang tidak tertandingi. Sampai dengan periode 19 Inggris populer dengan sebutan negara yang tidak pernah karam lantaran daerah koloninya yang menyebar hampir di seluruh dunia. Para pelaut Inggris yang populer yakni sebagai berikut.
    1. Sir Francis Drake, yang berhasil mengadakan pelayaran mengelilingi dunia. Pada tahun 1577–1580 ia dikenal sebagai pengeliling dunia sehabis Magellan.
    2. William Dampier, berhasil mendarat di pantai barat Benua Australia pada tahun 1688. Ia menulis buku ihwal Benua Australia.
    3. James Cook, berhasil mendarat di pantai timur Benua Australia untuk selanjutnya menelusuri pantai menuju ke utara Australia pada tahun 1770.
    4. Matthew Flinders berhasil mengelilingi Australia dan membuat peta Australia. Pada tahun 1789.


  2. Penjelajahan Belanda
    Salah satu faktor penyebab penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda yakni adanya reformasi agama yang menimbulkan terjadinya perang selama 80 tahun dengan Spanyol. Belanda yang mengikuti paham reformasi tidak mau tunduk kepada Spanyol yang Katolik.

    Pada masa perang 80 tahun tersebut, Portugal yang disatukan oleh Raja Spanyol Philip II melaksanakan aksentuasi dengan melarang Belanda berdagang di Lisabon dengan perkiraan sanggup menghancurkan perekonomian Belanda. Namun, perjuangan itu tidak berhasil, tetapi justru membuat para pedagang dan pelaut Belanda mencari jalan sendiri ke sumbernya (Indonesia).


    Para pelaut Belanda yang melaksanakan pelayaran yakni sebagai berikut:
    1. Barents, yang berusaha mencari jalan ke Asia melalui Kutub Utara. Pada waktu kembali tahun 1594, ia meninggal sehingga maritim tersebut diberi nama Laut Barents.
    2. Abel J. Tasman berhasil menemukan Pulau Tasmania (diambil dari nama Tasman) pada tahun 1642.
    3. Cornelis de Houtman, di mana pada tahun 1596, kapal-kapal Belanda di bawah pimpinannya hingga di Pelabuhan Banten. (baca: Tewasnya Cornelis de Houtman di Aceh)
    4. Willem Janz, yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
    5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan.
Ternyata perkembangan ilmu pengetahuan juga turut andil dalam latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia. Kemajuan teknologi ditunjukkan dengan inovasi kompas, navigasi, mesiu, dan peralatan pelayaran. Hal itu terbukti dengan Penemuan Benua Amerika oleh Columbus atas derma Abdul Majid dengan teknologi kapal yang dimiliki oleh Spanyol.

Sementara itu, bangsa Portugis juga berhasil menemukan teknologi kapal dan layar yang mengagumkan. Mereka telah membuat kapal yang mempunyai kecepatan tinggi dalam mengarungi samudra yang dilengkapi dengan meriam sebagai senjata utama mereka. Pada masa imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Nasrani yang mempunyai kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju dibanding negara-negara lainnya. Oleh lantaran itu, tidak heran kalau kedua negara tersebut yang mengawali proses penjelajahan samudra.
  1. Perjanjian Tordesillas (Tratado de Tordesillas)

    Keunggulan dalam teknologi navigasi dan perkapalan yang dimiliki Portugis dan Spanyol menimbulkan persaingan di antara keduanya dalam memperebutkan wilayah penjelajahan dan perdagangan semenjak tahun 1452. Oleh lantaran itu, pada tanggal 4 Juni 1474 di Tordesillas (suatu daerah bersahabat Madrid) diadakan perjanjian kesepakatan antara raja Spanyol dan raja Portugis dengan ditengahi oleh Paus Alexander VI (berasal dari Spanyol). Isi dari Perjanjian Tordesillas yakni pembagian arah pelayaran antara Spanyol dan Portugis. Dalam perjanjian tersebut, Spanyol mempunyai hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat, sementara Portugis ke arah timur. Perjanjian tersebut berlaku hingga 13 Januari 1750.

    Dengan perjanjian tersebut, maka para pedagang Portugis mulai mencari jalan berlayar ke arah timur untuk mencari rempahrempah, sedangkan para pedagang Spanyol berlayar ke arah barat (menuju Benua Amerika). Salah satu jawaban dari Perjanjian Tordesillas yakni berkembangnya semboyan 3 G yaitu gospel, gold, dan glory.
    1. Gospel (Penyebaran Ajaran Nasrani dan Kristen)
      Akibat dari semboyan gospel tersebut, tidak heran kalau para penjelajah selalu didampingi oleh para misionaris Kristen, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh para pedagang Spanyol dan Portugis dipastikan terjadi konversi (proses perpindahan agama) ke agama Nasrani yang diiringi dengan asimilasi kebudayaan.
    2. Gold (Mencari Kekayaan Berupa Emas)
      Semboyan gold menimbulkan paham merkantilis (paham yang beranggapan bahwa kejayaan negara diukur dengan banyaknya emas yang dimiliki sebagai hasil dari keuntungan perdagangan).
    3. Glory (Mencari Kejayaan, Kemasyhuran, dan Ke-menangan) Semboyan glory hasilnya melahirkan imperialisme kuno lantaran kejayaan dilihat dari daerah koloni dan jalur perdagangan yang dikuasai. Dengan demikian, banyak bangsa yang berlomba-lomba menguasai daerah lain. Baca lebih lengkap ihwal semboyan bangsa barat melaksanakan penjelajahan samudera,

  2. Perjanjian Saragosa

    Perjanjian ini dilatarbelakangi oleh pertemuan orang Portugis dan Spanyol di Kepulauan Maluku. Portugis mendarat di Ternate, sementara Spanyol mendarat di Tidore. Ketika mereka bertemu, hampir saja terjadi pertempuran lantaran masingmasing menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas. Akhirnya mereka membawa persoalan tersebut ke Paus, sehingga Paus memperbarui perjanjian tersebut dengan Perjanjian Saragosa (22 April 1529).
    Isi Perjanjian Saragosa yakni sebagai berikut.
    • Pedagang Portugis menguasai daerah perdagangan dari Maluku hingga ke Tanjung Harapan.
    • Pedagang Spanyol menguasai daerah perdagangan di Filipina. Dampak dari Perjanjian Saragosa yakni sebagai berikut.
      a. Berubahnya dasar aliran ihwal Bumi yang dulu dianggap berbentuk datar. Namun, semenjak pertemuan antara
      b. Maluku sebagai sentra perdagangan, sehingga menjadikannya populer dengan julukan “The richest islands of the world.”
      c. Portugis mulai menanamkan kekuasaannya di Maluku dan memonopoli perdagangan di sana.

  3. Proses Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia

    Cornelis de Houtman memulai ekspedisi dengan membawa empat kapal dari Belanda dan tiba di Banten pada tahun 1596. Houtman membawa keuntungan yang besar sekembalinya ke Belanda. Oleh lantaran itu pada tahun 1598, para pedagang Belanda lain terdorong untuk pergi ke Indonesia. Belanda kembali melaksanakan ekspedisi ke Indonesia, kali ini dipimpin oleh Jacob van Neck.
    Banyaknya ekspedisi menimbulkan terjadinya persaingan antara para pedagang. Untuk menghindari persaingan di antara para pedagang itu, Belanda membentuk VOC pada tahun 1602.
  • Lahirnya VOC
    Ekspedisi yang dilakukan Belanda sehabis Cornelis de Houtman tidak banyak mendapat keuntungan yang besar. Hal ini disebabkan persaingan di antara para pedagang Belanda sendiri, juga dengan para pedagang Portugis maupun Inggris. Sikap Belanda yang sombong dan berangasan juga menjadi salah satu faktor penolakan rakyat yang memicu perlawanan dari para pedagang dan masyarakat. Faktor-faktor di atas menjadi alasan didirikannya VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun 1602. Tujuan didirikannya VOC yakni sebagai berikut.
    1) Menghilangkan persaingan yang akan merugikan sesama pedagang asal Belanda.
    2) Menyatukan kekuatan untuk menghadapi tentangan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia.
    3) Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.

    Pemerintahan Belanda di bawah pimpinan John van Oldenbarneveld menawarkan hak istimewa (hak octrooy) bagi VOC, antara lain sebagai berikut.
    1) Memonopoli perdagangan di Amerika Selatan dan Afrika.
    2) Memiliki angkatan perang, tetapkan untuk berperang, membangun benteng, dan mendirikan koloni.
    3) Mengangkat pegawai-pegawai, baik dari kalangan Belanda maupun pribumi.
    4) Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri.
    5) Membuat peradilan sendiri.


  • Persaingan VOC dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris
    VOC pada awal berdirinya harus menghadapi kekuatan-kekuatan lama, yaitu pedagang Portugis dan Spanyol.

    Pada tahun 1605 armada Belanda berhasil menghancurkan Portugis dan menguasai Ambon dengan kemenangan tersebut, Belanda mendapat konsesi dari Hitu dan mempunyai benteng yang didapatkan sehabis mengalahkan Portugis, yaitu Benteng Victoria serta mengusir para misionaris Katolik. Belanda mendapat tentangan gres di Ambon sehabis Spanyol pada tahun 1606 menduduki Ternate dan Tidore. Sementara itu, persaingan dengan Inggris dimulai saat pada tahun 1604 Henry Middetton tiba di Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda.

    Nah gimana sobat? udah punya jawaban akan latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia? biar artikel di atas bermanfaat buat sobat semua.

--0o0-- 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel