Mengapa Al-Qur'an 114 Surat ?
April 25, 2019
Edit
PEMILIHAN JUMLAH SURAT YANG UNIK
“ Pemilihan angka 114 pada jumlah Surat (h) di Kitab Mulia bukan sembarangan, sepintas ia tidak istimewa. Padahal angka 114 dalam matematika yaitu salah satu bilangan asing (The Magic Number), lantaran bilangan-bilangan didalam angka tersebut, terbagi 3 partisi, masing-masing 38 bilangan. Jika dijumlahkan, sebagaimana kupu-kupu, simetris tepat kedua sayapnya. Batang tubuhnya yaitu (117 x 19) dan kedua sayapnya yaitu (114 x 19)”.
Klasifikasi: Rumit.
Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saja teringat pada insiden ditahun 2003, dikala itu aku mempunyai pertanyaan yang sulit dijawab : “Mengapa ya Kitab Mulia terdiri dari 114 Surat? Mengapa Tuhan tidak menentukan angka 100 atau 99 misalnya, angka bagus ?”. Siapa yang tidak suka angka cantik? Praktis dihapal! Nomor HP atau nomor kendaraan beroda empat di Indonesia banyak yang memakai angka-angka cantik. Ada nomor kendaraan beroda empat B 15 UL, dibaca dari jauh, jadi BISUL. Ada lagi D 1 NA – wow, pemiliknya mungkin berjulukan DINA. Nomor teleponpun demikian, contohnya salah satu nomor HP saya, dibelakangnya 4747, pasangan Bilangan Prima – dan banyak yang tidak tahu – 47 yaitu posisi Surat Muhammad.
Bagi yang belum mengetahui, Bilangan Prima atau BP yaitu bilangan istimewa, langsung (diluar angka 1), lantaran bilangan ini tidak sanggup dibagi oleh angka lain kecuali angka 1 dan oleh bilangan itu sendiri. Angka 47 dan 19 termasuk didalamnya. Termasuk salat dalam Islam, angka 5 dan 17 – atau tawaf (berkeliling memutari Ka’bah di Mekkah) dalam ibadah Haji, yaitu 7 kali.
Tentu saja, waktu itu, sebagian teman-teman tersenyum, bahkan abang ipar pria mentertawakanku. Katanya: “Coba diskusi sana - dengan para Ulama, barangkali mereka tahu”. “No”, kata saya. “Ini duduk masalah hitungan, sains murni, bukan sekedar pengetahuan perihal agama.” Ya, aku paham dalam hati, mereka – termasuk abang iparku – menganggap pedoman ibarat ini konyol, dan tidak ada gunanya. Tetapi, ternyata – waktu juga yang menawarkan sebaliknya!
Kali ini aku akan bagi diam-diam angka 114, dengan begitu, pembaca akan mengerti – mengapa jumlah Surat pada Kitab Mulia, tersusun, dengan angka istimewa tersebut. Rahasia yang hanya diketahui, semenjak insan masuk masa ke-20 akhir, dikala insan telah mengenal Super Computer. Percayalah, di masa ke-21 inipun, hanya sebagian kecil saja – sangat sedikit – yang mengetahui diam-diam ini.
Dongeng dulu.
Kisah lain - suatu hari ditahun yang sama, dalam salah satu artikel di Internet, seorang dosen Perguruan Tinggi Islam di Jakarta mengklaim dengan percaya diri, bahwa seharusnya, Surat Al Baraa’ah (At Taubah atau Pengampunan) tidaklah terpisah denganBasmallah dari Surat Al Anfaal (Pampasan Perang). Surah ke-8 dan ke-9, merupakan satu Surat (Bab atau chapter), katanya. Masalah ini timbul, terutama disebabkan tidak ada kalimat Pembuka, Basmallah di Surat ke-9. Padahal semua Surat, memilikinya. Basmallahadalah kalimat “Bismillah hirahmaanir rahiim” atau artinya “Dengan (didahulukan) nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. .Dengan demikian, jumlah Surat dalam Kitab Mulia tidak 114 tetapi 113, berdasarkan pandangannya. Belakangan aku tahu, pedoman ibarat ini dipengaruhi oleh pandangan umum risalah Abdul Masih al-Kindi (873 M), yang mengkritisi susunan Surat di Kitab Mulia. Risalah tersebut diketahui secara luas ketika, di masa ke-19, seorang warga Amerika yang bertugas di Mesir, Anton Tien, mengedit dan menterjemahkan manuskrip al- Kindi kedalam bahasa Inggris. Pemikiran ibarat ini, banyak diadopsi, oleh kalangan Barat contohnya saja, Arthur Jeffery (1959 M) dari Australia dan sejumlah sarjana Muslim baik di Timur Tengah maupun di Indonesia, diakhir masa ke-20. Bahkan Jeffery berpendapat, jumlah Surat dalam susunan Kitab Mulia hanyalah 110. Surat Pertama dan dua Surat terakhir tidak ada.
Ringkas kata, tentu saja pedoman tersebut keliru, dan telah dibantah atau diluruskan contohnya oleh cendekiawan India dalam bukunya yang fenomenal, The History of the Qur'anic Text from Revelation to Compilation oleh Muhammad Mustafa al-Azami, yang mendapat Hadiah Penghargaan dari Yayasan King Abdul Azis Saudi Arabia, lantaran luar biasa isinya.
Bagaimanapun juga, bila kita mencar ilmu struktur susunan Kitab Mulia apalagi bahasa kripto (sandi), maka kita akan lebih yakin bahwa memang harus 114 Surat. Tuhan tidak akan sembarangan menentukan angka, untuk menawarkan otentitas mushaf (susunan Kitab Mulia). Angka 114 bukanlah angka biasa, dalam matematika ia disebut salah satu “The Magic Numbers”. Sepintas, ia tidak menawarkan keistimewaanya, hanya angka genap dan bukan termasuk Bilangan Prima (BP) atau tidak masuk dalam deret Fibonacci.
Lalu dimana istimewanya?
Bilangan 114 yang ajaib!
Sekali lagi, angka 114 sepintas kemudian tidak istimewa.
Kita harus berterima kasih kepada para matematikawan yang telah melaksanakan studi detil mengenai angka 114 ini, selama tahunan. Salah satunya yaitu Prof. Dr Bassam Jarrar warga Amerika keturunan Lebanon, dengan Noon Centre-nya. Ia dibantu oleh Super Computer sehingga berhasil menggali keistimewaan angka 114.
Fakta Pertama: Sebagaimana kita tahu, aku telah menguraikan dalam my Notessebelumnya - dengan angka 114, kita akan mendapat susunan Kitab Mulia yang berpasangan, 57 Surat Homogen dan 57 Surat Heterogen. Berpasangan atau azwaaja , baik yang telah diketahui maupun yang belum diketahui (Qs, 36:36). Inilah Keajaiban susunan Kitab Mulia, yang mustahil didapatkan dari buku-buku lainnya, apapun isinya dan bahasanya. (See my Notes, tentang Kitab Mulia Berpasangan Sempurna).
Fakta Kedua: Angka 114 yaitu kelipatan bilangan 19, bilangan prima yang dipakai sebagai Kode Utama Kitab Mulia, yaitu 6 x 19. Disini anehnya, kombinasi 6 dan 19, yaitu bilangan 619, bilangan prima juga. Ia bilangan prima yang ke-114! Kebetulankah?
Supaya gampang bagi pembaca, dibawah ini ditampilkan tabel BP hingga 619.
Pada tabel berikut, formasi Bilangan Prima. Angka 619 yaitu BP yang ke-114.
-------------------------------------------------------------------------------------
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 - - -
------------------------------------------------------------------------------------
Kita sanggup lihat, BP diatas disusun tiap baris ada 10 angka. Semuanya, ada 11 baris ditambah baris ke-12 yang hanya hingga 4 angka saja. Artinya, itulah angka ke - 114 dari BP, yang menawarkan bilangan 619.
114 yaitu 6 x 19, dan BP ke-114 adalah 619.
Fakta Ketiga: Ternyata, angka 114 yang terlihat tidak istimewa, justru sebaliknya! Semua bilangan pada atau didalam angka ini (1 hingga dengan 114), terbagi menjadi 3 partisi simetris, layaknya ibarat kupu-kupu. Ditengah yaitu batang tubuhnya (117 x 19), dan disampingnya yaitu kedua sayapnya (114 x 19). Partisi pertama yaitu nomor-nomor Surat yang sanggup habis dibagi angka 2, atau genap. Tetapi bila sanggup habis dibagi angka 3, angka tersebut masuk pada partisi kedua. Sedangkan partisi ketiga, yaitu nomor-nomor Surat yang tidak sanggup dibagi 2 dan 3. Ajaib, semua partisi, terdiri dari 38 Surat (2 x 19). Tepat, tidak kurang dan tidak lebih.
Ringkasnya, sanggup dilihat pada tabel berikut, dibawah ini.
TABEL 1.2
KITAB MULIA TERBAGI MENJADI 3 PARTISI SIMETRIS
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Dapat dibagi 2
38 surat bernomor: 2, 4, 8, 10, 14, 16, 20, 22, 26, 28, 32, 39, 38, 40, 44, 46, 50, 52, 56, 58, 62, 64, 68, 70, 74, 76, 80, 82, 86, 88, 92, 94, 98, 100, 104, 106, 110, 112. Jumlah 2.166 atau (114 x 19)
II. Dapat dibagi 338 surat bernomor: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60, 63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84, 87, 90, 93, 96, 99, 102, 105, 108, 111, 114. Jumlah 2.223 atau (117 x 19)
III. Tidak sanggup Dapat dibagi 2 & 3
38 surat bernomor: 1, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 25, 29, 31, 35, 37, 41, 43, 47, 49, 53, 55, 59, 61, 65, 67, 71, 73, 77, 79, 83, 85, 89, 91, 97, 95, 101, 103, 107, 109, 113. Jumlah 2.166 atau (114 x 19)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Partisi pertama, bila angka-angka didalam dijumlahkan: 2+4+8+10+.....110+112= 2.166 atau 114 x 19. Demikian juga jumlah angka-angka pada partisi ketiga, serupa, 2166 juga atau 114 x 19. Inilah sayap kupu-kupu yang simetris, baik bentuk, ukuran dan pola warnanya. Sedangkan, partisi kedua, jumlah angka-angka didalamnya: 3+6+9+……+111+114= 2233 atau 117 x 19. Inilah batang badan dan kepala kupu-kupu.
Luar biasa bukan! Apakah terpikirkan sebelumnya oleh para pembaca, keistimewaan angka 114.?
Fakta Keempat: Angka 114 ini yaitu pasangan angka 6236. Angka 6236 yaitu jumlah ayat Kitab Mulia. Kombinasi 7 digit membentuk bilangan gres 1146236, lantaran bolak-balik merupakan bilangan kelipatan 7 juga. Lihat, 1146236 yaitu 7x 163748 dan bila dibaca dari kanan kekiri, menjadi bilangan 6326441 atau 7 x 903773.
Ini yaitu sebagian rujukan dari keajaiban pasangan 114 dan 6236. Lebih detil bisa dibaca pada Note saya yang lain, contohnya :THE NUMB3RS, 114 & 6236.
Karena istimewanya, para Pemburu Angka-Angka Ajaib menyebutnya – Kode yang tiba dari Alien!
Uji Materi.
Bagi pembaca yang belum yakin bahwa angka 114 ini dipilih lantaran kebetulan, mari kita lanjutkan dengan uji materi pada isi Kitab Mulia. Adakah angka 114 ini menjadi salah satu isyarat tambahan dalam susunan isi Kitab?
Studi Kitab Mulia bertahun-tahun oleh para cendekiawan – ditemukan 5 Surah, dimana nomor Surah dan jumlah ayatnya tepat 114. Surah tersebut dengan nomornya adalah: 1)Al-Hjr/Kota Al Hijr atau Hegra (15), 2) Az-Zumar/Rombongan-rombongan (39), 3)Al-Ma’arij/Tempat-tempat naik (70), 4)Al-Ghasyiah/Hari Pembalasan dan 5)Al-Ma’un/Barang-barang yang berkhasiat (107). Inilah Surat-surat istimewa yang bekerjasama dengan angka 114, jumlah nomor Surat dan ayatnya 5 x 114, atau 30 x 19 atau 570.
TABEL 1.3
ENKRIPSI SURAT, AYAT, DAN ANGKA 114
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No Nama Surat No. Surat Jumlah Ayat Jumlah No. Surat
+ ayat
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Al-Hijr (Hegra) 15 99 114
2 Az- Zumar (Rombongan-rombongan) 39 75 114
3 Al-Ma'arij (Tempat-tempat Naik) 70 44 114
4 Al-Ghasyiah (Hari Pembalasan) 88 26 114
5 Al-Ma' un (Barang-barang yang Berguna) 107 7 114
Jumlah 319 251 570
atau (19x30)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sulit kita mengerti ada insan di masa ke-7 bisa menyusun Kitab ibarat ini.
Bahkan insan masa ke-21 pun tidak terpikirkan hal ibarat ini! Apa lagi, bila kita mengingat wahyu ini turun diberbagai kawasan dan banyak sekali insiden selama kurun waktu kurang lebih 23 tahun. Bagaimana mungkin, mahluk ibarat insan bisa mensinkronkan tema, isi, nada dan irama dengan susunan Surat dan ayat untuk tujuan teologis?
Bagaimanapun juga prinsip umum tidak dilanggar – Tuhan membuat segala sesuatu dengan, antara lain : (1) Mizaan atau seimbang, serasi, selaras dan sepadan, (2)Al adaad, dengan hitungan yang teliti, math, (3) Berpasangan atau azwaaja, (4)Ukuran tertentu, mempunyai spesifikasi atau qadar dan (5) Pasti bermanfaat atau fungsional.
Apa kesimpulannya?
Fakta telah menawarkan bahwa angka 114 – dipilih lantaran istimewa - ia akan diketahui ajaib bila para pembaca memahami matematika. Ini sesuai dengan penggalan ayat yang berarti “Tuhan menghitung (menciptakan) segala sesuatu dengan hitungan yang teliti, satu persatu, atau math “(Qs, 72:28).
Kitab Mulia, selain tersusun berpasangan, azwaaja (Qs, 36:36) ia juga mempunyai isyarat matematis, dimana hanya sedikit orang yang mengetahui. Tidak juga para Ulama atau guru agama. Salah satu tujuannya, untuk menawarkan keasliannya, bahwa memang isi Kitab Mulia turun dari langit – bukan dikarang atau disusun oleh manusia. Sangat bermanfaat, menambah keyakinan bagi orang-orang yang beriman (Qs, 74:30-31).
Salam
Arifin Mufti
Bandung, West Java, Indonesia.
Bacaan lebih lanjut:
- Matematika Alam Semesta – Arifin Mufti
- Misteri Kitab Mulia – Arifin Mufti
- Metodologi Alkitab dalam Studi Al-Qur’an – Adnin Armas, M.A
- The History Of The Qur’anic Text: From The Revelation To The Compilation – Muhammad Mustafa al-Azami.
- Tabel: Prime Numbers
- The Noble Qur’an
- First Signs of Numerical Miracles In the Holy Qur’an. – Prof Dr Bassam Jarrar , Noon Centre
- Kumpulan My Notes.
Diambil dari goresan pena Arifin Mufti :
https://www.facebook.com/notes/arifin-mufti/mengapa-114-/10151469896050212/
https://www.facebook.com/notes/arifin-mufti/mengapa-114-/10151469896050212/