Gunung Pelangi Salah Satu Bukti Ayat Mutashabihat
April 26, 2019
Edit
Menyikap dan Mengenal Ayat-ayat Mutashabihat
Ada yang bertanya "ramalan masa depan".
Terdapat informasi yang jadi viral ahad lalu, yaitu ‘self fulfilling propechy’ – atau disebut “Para Peramal Masa Depan” dilansir Kompas.
Kita, termasuk juga para ilmuwan, awalnya tidak tahu bahwa akan terjadi Kiamat (The End Of The Day), Kebangkitan (Resurrection), atau kehidupan Kedua di Akhirat nanti. Kita juga tidak tahu (Muslim) bahwa yang namanya “SURGA (Jannah)” ada dua pasang – baik diperuntukkan untuk makhluk cerdas golongan al Jinn (The Hidden Creature) maupun al Ins (Human).
Tidak tahu dan mungkin tidak percaya.
Tidak tahu dan mungkin tidak percaya.
Kita juga mungkin tidak percaya, bagaimana mungkin orang yang sudah mati, jazadnya sudah bercampur dengan Bumi – sanggup hidup lagi ibarat semula. Tetapi ternyata, BERITA LANGIT menjelaskan – “ Bahkan tulang belulangnyapun akan disusun kembali, sehingga sidik jarinyapun tidak akan tertukar” ! (Qs, 75:3-4).
Itu bukan ramalan!
Kita tahu sebab terulis di Kitab Suci masing-masing agama. Di Islam sebab ada wahyu melalui Nabi, dan kemudian dicatat dalam Kitab Mulia, dibukukan. Dibaca, dipahami, dipraktekan dan dipelajari.
Kita juga tidak tahu bahwa, misalnya, di Bumi ini ada GUNUNG PELANGI yang diberitakan semenjak 1400 tahun yang lalu. Gunung warna-warni, mana mungkin, mana sanggup ?
Ini kata THE HUFFINGTON POST
“Yes, we had a hard time believing that this insane mountain formation was actually real, because we haven’t fallen down the rabbit hole. But, believe it or not, this technicolor range actually exists.”
Ini yang tercatat di Kitab Mulia, pecahan ayat 1400 tahun yang lalu.
“Tidakkah kau melihat bergotong-royong Allah menurunkan hujan dari langit ............dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.” (Qs, 35:27).
Tetapi ternyata memang ada, yaitu di China – wilayah Zhangye Danxia Landform Geological Park, seluas 510 km persegi..
Kita juga tidak tahu bahwa ada dua air maritim yang mustahil bersatu sebab perbedaan tekanan dan salinitas, atau ada mutiara yang diproduksi bukan di maritim tetapi di sungai, contohnya di Amerika Selatan.
Kita juga tidak tahu – awalnya - bahwa ada ‘benda langit’ diruang angkasa yang meledak dan membentuk ibarat ‘bunga mawar merah berkilat’ – namun kini fenomena tersebut tergolong biasa – itulah supernovae.
Ah, banyak lagi.
Kita juga tahu suatu ketika Matahari akan padam (At Takwir), Bulan kehilangan cahayanya, Bulan akan mendekati Matahari, Bumi TERBONGKAR dan GUNDUL, isi Bumi dihambur-hamburkan, Gunung-gunung melayang diangkasa dan beradu. Manusia bagaikan anai-anai di angkasa – sebab tiba-tiba lapisan atmosfir hilang. Air maritim meluap dan TIDAK KEMBALI LAGI.
Ya – itu – bukan meramal masa depan – tapi tertulis dalam Kitab Wahyu.
Hanya bermanfaat bagi orang beragama, yang meyakini Kitabnya, dan bukan Agnostik atau Ateis.
Kita bukan peramal masa depan – sebab kita tidak tahu apa-apa, andaikan tidak diberi tahu oleh Pencipta Jagad Raya melalui para Nabi dan Kitabnya – dan hasilnya ilmu pengetahuan insan membenarkannya.
Ayat-ayat Mutasyabihat : ayat yang belum terperinci maknanya sedang kebalikannya yakni ayat-ayat muhkamat yakni yang sudah terperinci maknanya. Kaprikornus kesimpulannya ibarat ayat Qs, 35:27 diatas sanggup ditafsirkan merupakan ayat mutasyabihat, sesuai firman Allah: ...tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak sanggup mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S. Al Imran : 7)
Ayat-ayat Mutasyabihat : ayat yang belum terperinci maknanya sedang kebalikannya yakni ayat-ayat muhkamat yakni yang sudah terperinci maknanya. Kaprikornus kesimpulannya ibarat ayat Qs, 35:27 diatas sanggup ditafsirkan merupakan ayat mutasyabihat, sesuai firman Allah: ...tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak sanggup mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S. Al Imran : 7)
Diambil dari goresan pena Arifin Mufti : https://www.facebook.com/amuftie/posts/10207137836398065