Ki Hajar Dewantara “Bapak Pendidikan Indonesia”
April 09, 2019
Edit
Profil Ki Hadjar Dewantara
Lahir : 2 Mei 1889, Kota Yogyakarta, Indonesia
Meninggal : 28 April 1959, Kota Yogyakarta, Indonesia
Makam : Taman Wijaya Brata
Pendidikan : School tot Opleiding van Indische Artsen
Warga Negara : Indonesia
Zodiac : Taurus
Agama : Islam
Biografi Ki Hadjar Dewantara
Ki hajar dewantara bersekolah di ELS yang dulu merupakan sekolah dasar Belanda. Selanjutnya dia juga melanjutkan sekolah di STOVIA yang merupakan sekolah dokter untuk bumiputera. Tetapi selama sekolah di Stovia dia tidak hingga tamat dikarenakan sakit. Hal ini juga banyak diceritakan disemua buku biografi Ki Hajar Dewantoro. Beliau juga pernah bekerja menjadi wartawan diberbagai media cetak populer pada masa itu. Seperti mideen java, sedyotomo, De ekpress, kaoem moeda, poesara, oetoesan hindia, dan tjahaja timoer. Tulisan dia diberbagai media tersebut sangat komunikatif dan juga kritis, sehingga sanggup meningkatkan semangat rakyat pada masa itu.
Ketika membahas wacana biografi Ki hajar dewantara memang tidak pernah ada habisnya. Ada banyak sekali hal yang harus kita banggakan untuk beliau. Pada tahun 1908 dia aktif sebagai pengurus di organisasi boedi oetomo. Selanjutnya dia juga menciptakan organisasi sendiri bersama Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan Dr. Danudirdja Setya Budhi dan Dr Cipto Mangoekoesoemo mendirikan sebuah organisasi yang berjulukan Indische Partij pada tanggal 25 desember tahun 1912. Organisasi ini merupakan partai politik pertama di Indonesia yang beraliran nasionalisme untuk mencapai Indonesia merdeka. Ketika ingin mendaftarkan partai ini, mereka di tolak oleh Belanda, alasannya ialah dianggap menumbuhkan nasionalisme pada rakyat.
Dengan ditolaknya partai tersebut, mereka balasannya komite boemi poetra yang dipakai untuk menciptakan kritik ke pemerintahan Belanda. Mereka menulis banyak sekali kritikan untuk pemeritahan Belanda yang dimuat di surat kabar De ekpress yang pemiliknya pada dikala out ialah Douwe Dekker. Dalam goresan pena tersebut mereka menyampaikan bahwa mustahil merayakan kemerdekaan, di Negara yang sudah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Karena tulisannya itu dia di buang ke pulau Bangka, sebagai eksekusi pengasingannya oleh pemerintahan Belanda. Cerita ini banyak ditemukan di buku-buku biografi ki hajar dewantara.
Setelah pulang dari pengasingan dan sempat melaksanakan perjalanan ke Belanda. Beliau balasannya mendirikan taman siswa. Selama pendirian taman siswa ini banyak sekali tantangan dan halangan dari pihak pemerintahan Belanda. Dengan segala kegigihannya, balasannya taman siswa mendapat ijin berdirinya. Setelah masa kemerdekaan, dia menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Jika kalian mengunjungi Yogyakarta, anda sanggup mengunjungi museum yang didedikasikan untuk ki hajar dewantara. Sekian artikel wacana biografi Ki Hjar Dewantara, supaya sanggup memperlihatkan berita untuk anda.
Karir Ki Hajar Dewantara
- Pendiri sekolah tinggi Taman Siswa
Penghargaan Ki Hajar Dewantara
- Gelar doktor kehormatan (Doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada
- Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959