Untung Surapati, Pendekar Nasional Penentang Voc
Maret 09, 2019
Edit
Profil Untung Surapati
Nama Lengkap : Untung SurapatiGelar : Pahlawan Nasional
Tempat Lahir : Bali
Tanggal Lahir : 1660 (Umur
Meninggal : 5 Desember 1706, Bangil, Jawa Timur, Hindia Belanda
Warga Negara : Indonesia
Istri : Suzane
Biografi Untung Surapati
Untung Surapati yakni Pahlawan Nasional yang berasal dari Bali. Pulau Dewata juga punya banyak sosok penting dalam sejarah usaha melawan penjajahan di masa lalu. Untung Surapati diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional sesuai yang ditetapkan pada S.K. Presiden no. 106/tk/1975 tanggal 3 November 1975. Perjalanan hidupnya bisa dibilang unik alasannya ia pertama kali ditemukan oleh seorang perwira dari VOC. Perwira tersebut mempunyai nama kapten Van Beber.
Cerita selanjutnya yakni Untung mendapati dirinya dijual kepada perwira VOC lain yang berlokasi di Batavia. Hidup tak gampang bagi Untung lantaran ia harus menikmati dinginnya dinding penjara. Saat gres menginjak usia yang ke-20 tahun, ia kedapatan tanpa ijin menikahi putri dari Moor, perwira VOC yang telah merawatnya selama ini. Namun di dalam tahanan ia tidak tinggal diam. Ia berusaha supaya bisa lolos dari sana, dan ternyata usahanya tersebut membuahkan hasil.
Ia bisa kabur sehabis berkoordinasi dengan tahanan lain. Setelah berhasil kabur, mudah ia eksklusif menjadi buronan. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1683, VOC bisa menundukkan Sultan Ageng Tirtayasa yang dikala itu menjabat sebagai Raja Banten. Kekalahan itu karenanya memaksa sang putra Pangeran Purbaya untuk mengungsi. Ia berhasil kabur dengan susah payah dan karenanya hingga di Gunung Gede. Namun ia berubah pikiran dan mau menyerahkan diri. Hanya saja ia memutuskan satu syarat, yaitu dijemput oleh anggota VOC namun yang berasal dari orang pribumi.
Misi tersebut karenanya diberikan kepada Untung. Ia merupakan orang pribumi yang telah mendapat training ketentaraan dari VOC. Ia pun mendapat pangkat Letnan. Segera sehabis ditugaskan, ia tiba untuk menjemput Pangeran Purbaya. Untung Surapati bukan satu-satunya tokoh yang anti VOC. Ayah dari sang istri Raden Ayu Gusik Kusuma juga punya pandangan hidup yang sama. Ia dengan kemampuan yang dimiliki berusaha semoga supaya akad dengan Belanda bisa dilanggar. Tentu ada konsekuensi di balik pembangkangannya terhadap pihak kolonial.
Pada Februari 1686, ia ditangkap oleh Kapten François Tack yang merupakan utusan VOC. Penangkapan tersebut tidak berakhir tanpa perlawanan. Kedua kubu bertempur dan bermuara pada meninggalnya 75 anggota VOC. Bahkan sang Kapten Tack juga berhasil ditaklukkan Untung. Pada tahun 1706 tepatnya bulan Desember, VOC kembali melaksanakan perlawanan di bawah Komando Mayor Goovert Knole. Sayangnya perang ini menjadi final dongeng hidup Untung Suropati. Ia meninggal pada Oktober 1706.
Referensi:
Cerita selanjutnya yakni Untung mendapati dirinya dijual kepada perwira VOC lain yang berlokasi di Batavia. Hidup tak gampang bagi Untung lantaran ia harus menikmati dinginnya dinding penjara. Saat gres menginjak usia yang ke-20 tahun, ia kedapatan tanpa ijin menikahi putri dari Moor, perwira VOC yang telah merawatnya selama ini. Namun di dalam tahanan ia tidak tinggal diam. Ia berusaha supaya bisa lolos dari sana, dan ternyata usahanya tersebut membuahkan hasil.
Ia bisa kabur sehabis berkoordinasi dengan tahanan lain. Setelah berhasil kabur, mudah ia eksklusif menjadi buronan. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1683, VOC bisa menundukkan Sultan Ageng Tirtayasa yang dikala itu menjabat sebagai Raja Banten. Kekalahan itu karenanya memaksa sang putra Pangeran Purbaya untuk mengungsi. Ia berhasil kabur dengan susah payah dan karenanya hingga di Gunung Gede. Namun ia berubah pikiran dan mau menyerahkan diri. Hanya saja ia memutuskan satu syarat, yaitu dijemput oleh anggota VOC namun yang berasal dari orang pribumi.
Misi tersebut karenanya diberikan kepada Untung. Ia merupakan orang pribumi yang telah mendapat training ketentaraan dari VOC. Ia pun mendapat pangkat Letnan. Segera sehabis ditugaskan, ia tiba untuk menjemput Pangeran Purbaya. Untung Surapati bukan satu-satunya tokoh yang anti VOC. Ayah dari sang istri Raden Ayu Gusik Kusuma juga punya pandangan hidup yang sama. Ia dengan kemampuan yang dimiliki berusaha semoga supaya akad dengan Belanda bisa dilanggar. Tentu ada konsekuensi di balik pembangkangannya terhadap pihak kolonial.
Pada Februari 1686, ia ditangkap oleh Kapten François Tack yang merupakan utusan VOC. Penangkapan tersebut tidak berakhir tanpa perlawanan. Kedua kubu bertempur dan bermuara pada meninggalnya 75 anggota VOC. Bahkan sang Kapten Tack juga berhasil ditaklukkan Untung. Pada tahun 1706 tepatnya bulan Desember, VOC kembali melaksanakan perlawanan di bawah Komando Mayor Goovert Knole. Sayangnya perang ini menjadi final dongeng hidup Untung Suropati. Ia meninggal pada Oktober 1706.
Referensi:
- Abdul Muis. 1999. Surapati. cet. 11. Jakarta: Balai Pustaka
- Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
- M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press