Tjut Nyak Meutia, Pejuang Perempuan Dari Tanah Rencong

    Profil Tjut Nyak Meutia    

 Ada banyak pejuang perempuan yang berdedikasi terhadap Kemerdekaan Indonesia dan lepasknya N  Tjut Nyak Meutia, Pejuang Wanita dari Tanah RencongNama Lengkap : Tjut Nyak Meutia

Alias : Cut Nyak Meutia

Gelar : Pahlawan Nasional

Agama : Islam

Tempat Lahir : Keureutoe, Pirak, Aceh Utara

Tanggal Lahir : Selasa, 0 -1 1870

Warga Negara : Indonesia

Suami : Teuku Muhammad/Teuku Tjik Tunong Pang Nagroe

    Biografi Tjut Nyak Meutia    

Ada banyak pejuang perempuan yang berdedikasi terhadap Kemerdekaan Indonesia dan lepasknya NKRI dari tangan penjajah. Salah satu tokoh pejuang tersebut yaitu Tjut Nyak Meutia. Wanita asal Aceh ini punya banyak jasa terutama kaitannya dengan peperangan melawan penjajah di Aceh. Ia yaitu sosok pemberani, sehingga pemerintah mengenangnya sebagai Pahlawan Nasional, bersamaan dengan pejuang dari tanah Rencong lain, sebut saja Teuku Cik Di Tiro dan Tjoet Njak Dhien.

Ia melaksanakan usaha itu bukan seorang diri, melainkan bersama sang suami berjulukan Teuku Tjik Tunong. Mereka berdua bersatu padu untuk menggempur penjajah di tanah kelahirannya. Meski punya semangat yang berkobar, namun sang suami karenanya berhasil ditangkap oleh pihak kolonial pada Maret tahun 1905.

Teuku Tjik Tunong tidak berhasil lolos dari eksekusi mati yang dijatuhkan kepadanya. Ia pun harus mendapatkan kenyataan harus dihukum di tepi Pantai Lhokseumawe. Sebelum vonis digelar, ia sempat memberikan pesan kepada salah seorang sahabat berjulukan Pang Nagroe agar bersedia merawat istri yang ditinggalkan bahkan menikahinya. Ia juga dititipi anak yang ditinggalkan.

Ia pun menuruti seruan sang sahabat. Pang Nagroe dan Tjoet Njak Meutia karenanya menikah dan mereka berdua masuk ke dalam pasukan yang dipimpin oleh Teuku Muda Gantoe. Mereka masih terus melanjutkan usaha yang sempat terhenti sebab selesai hidup Teuku Tjik Tunong. Namun naas, sesudah sempat melaksanakan perlawanan, Pang Nagroe karenanya tewas dalam peperangan di Paya Cicem yang mana lawannya dikala itu yaitu Korps Marechausée.

Untungnya pertempuran yang terjadi pada 26 September 1910 tersebut masih memberi peluang bagi sang istri untuk menyelamatkan diri. Ia selamat sesudah berhasil kabur ke hutan. Setelah selesai hidup suami keduanya, semangat Tjoet Njak Meutia masih berkobar-kobar. Ia masih terus menggempur Belanda dengan sisa pasukan yang dimiliki. Mereka berhasil menaklukkan beberapa pos belanda menuju Gayo. Malang tak sanggup ditolak, sesudah berjuang sekian lama, ia berhasil dilumpuhkan oleh timah panas pasukan Belanda. Ia meninggal 24 Oktober 1910 pada pertempuran di Alue Kurieng. Sebagai apreasiasi terhadap jasa-jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1964.

PENGHARGAAN

  • Gelar Pahlawan Nasional (1964)
Demikian sejarah singkat Tjut Nyak Meutia yang merupakan sosok Pejuang Wanita dari Tanah Rencong dengan gelar Pahlawan Nasional. Semoga isu diatas sanggup bermanfaat dan menawarkan pandangan gres kepada wanita-wanita muda Indonesia sebagai penerus bangsa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel