Fenomena Yang Dialami Pasca Meninggal Dunia

Ilmuwan dari Southampton University telah menemukan bukti bahwa kesadaran seseorang masih menempel selama setidaknya beberapa menit sesudah dinyatakan meninggal dunia secara klinis. Penemuan ini sebelumnya dianggap sebagai hal yang mustahil.

Kematian yaitu sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun baru-baru ini, para peneliti yakin bahwa mereka telah menemukan bahwa gejala kesadaran mungkin masih berlangsung meskipun otak insan sudah berhenti bekerja sama sekali.




Penelitian Terhadap Lebih Dari 2.000 Pasien

Studi perihal 'sakaratul maut' dan nyawa terpisah dari raga merupakan subyek yang kontroversial hingga risikonya dianggap hal yang tidak mungkin.

Namun ilmuwan di Southampton University selama empat tahun telah melaksanakan kajian terhadap sekitar 2.000 pasien yang mengalami serangan jantung di 15 rumah sakit di Inggris, Amerika dan Austria.

Hasilnya, para ilmuwan menyatakan bahwa 40 persen pasien yang selamat menyampaikan telah mengalami semacam 'kesadaran' selama mereka dinyatakan meninggal, sebelum risikonya jantung mereka berhasil berdetak kembali.

Salah seorang pasien bahkan ingat ketika beliau meninggalkan tubuhnya selama kurang lebih tiga menit. Saat 'meninggal' itu, pasien dari Southampton ini bisa melihat tubuhnya, staf rumah sakit dan mendengar bunyi dari alat-alat yang dipakai untuk memeriksanya.


"Kita tahu bahwa otak tidak akan berfungsi ketika jantung berhenti berdetak," kata Sam Parnia, periset Southampton University yang memimpin studi itu.

"Namun dalam kasus ini, kesadaran utuh terbukti masih berlangsung hingga tiga menit hingga jantung berdetak kembali. Meskipun otak biasanya tidak bekerja dalam waktu 20-30 detik sesudah jantung berhenti berdetak."

"Pasien 58 tahun asal Southampton itu bahkan bisa mendeskripsikan insiden dalam ruang operasi. Namun yang terpenting, beliau mendengar dua kali suara 'blip' dari mesin monitor jantung selang tiga menit. Kaprikornus kami bisa mencatat berapa usang beliau meninggal.”



Pengalaman Berbeda

Dari 2.060 pasien jantung yang diteliti, 330 pasien berhasil selamat dan 140 pasien bisa menceritakan kembali pengalamannya selama 'meninggal'. Meski kebanyakan tidak bisa menceritakan kembali secara detail, namun beberapa bisa mencicipi sesuatu.

Satu dari lima pasien mengaku mencicipi kedamaian yang tidak biasa sementara hampir sepertiganya mengaku waktu berjalan sangat lambat atau cepat.


Beberapa mengaku melihat sinar yang amat terang, cahaya berwarna emas dan matahari bersinar. Yang lain merasa ketakutan atau karam atau ditarik ke dalam air yang dalam.

Tiga belas persen menyampaikan mereka merasa terpisah dari tubuhnya, dan sisanya merasa panca inderanya bertambah tajam.

Sam Parnia, periset Southampton University yakin lebih banyak orang mungkin mempunyai pengalaman berbeda ketika mereka bersahabat dengan kematian. Tetapi obat-obatan atau obat penenang yang dipakai dalam proses pembangkitan kembali mungkin menjadi penyebab mereka kurang bisa mengingat lagi.

David Wilde, seorang psikolog penelitian di Nottingham Trent University, ketika ini tengah mengumpulkan data perihal pengalaman terpisah dari badan dalam upaya untuk menemukan referensi yang menghubungkan setiap kejadian. Ia berharap penelitian terbarunya akan mendorong studi gres ke dalam topik yang lebih kontroversial. 


Sumber: Telegraph/dream/indocropcircles



--o0o--

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel