T.B. Simatupang “ Pendekar Militer Dari Sumatera Utara”
April 16, 2019
Edit
Profil T.B. Simatupang
Nama : Tahi Bonar SimatupangLahir : Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920
Meninggal : Jakarta, 1 Januari 1990 (umur 69 tahun)
Agama : Kristen
Kebangsaan : Indonesia
Pasangan : Sumarti Budiardjo
Nama Ayah : Simon Mangaraja Soaduan Simatupang
Nama Ibu : Mina Boru Sibutar
Anak 4 : Tigor, Toga, Siadji, dan Ida Apulia
Biografi T.B. Simatupang
Bagi kaum awam maupun terpelajar nama dari T.B. Simatupang hanya dikenal dan diidentikan sebagai nama dari sebuah jalan yang ada di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang jagoan militer yang mempunyai taktik yang manis dalam melawan penjajah. Akan tetapi nama tersebut jarang terdengar dan paling cuma dijumpai ketika melewati kota tersebut dan mempelajari pelajaran sejarah di sekolah. Namun, tidak ada salahnya kalau mengulas dan mengenal kembali perihal biografi T.B. Simatung sosok jagoan militer dari Sumatera Utara. Agar anda sanggup mengetahui secara gamblang perihal perjalanan dan tokoh jagoan militer dari Sumatera Utara ini. Seorang jagoan militer yang namanya telah diidentikan sebagai nama jalan di daerah Jakarta Selatan ini mempunyai nama lengkap Tahi Bonar Simatupang atau lebih dikenal sebagai T.B. Simatupang. Ia lahir pada tanggal 28 Januari tahun 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara dan meninggal di usia 69 tahun di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1990. Ia yakni anak ke dua dari tujuh bersaudara. Dalam biografi T.B. Simatupang disebutkan bahwa ia lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya berjulukan Simon Mangaraja Soaduan Simatupang, ia bekerja sebagai seorang pegawai tukang pos. Pahlawan Simatupang ini menempuh sekolah pendidikannya di HIS Pematangsiantar, ia lulus pada tahun 1934. Lalu melanjutkan pendidikannya di MULO Tarutung tahun 1937, lalu di AMS Jakarta dan lulus pada tahun 1940. Setelah menempuh pendidikan dasar dan menengah, T.B. Simatupang mendaftarkan diri di pendidikan kemiliteran dan di terima di KMA (koninklije militaire academie) di bandung sampai tahun 1942.
Setelah menuntaskan studi kemiliterannya, dalam biografi T.B. Simatupang, ia yakni spesialis militer yang mempunyai startegi perang dan menjadi seorang diplomat yang sangat ulung. Perjalanan T.B. Simatupang dalam melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ia diangkat sebagai wakil staf angkatan perang RI pada tahun 1958-1949 dan menjabat sebagai kepala staf angkatan RI pada tahun 1950-1954 diusianya yang masih muda. Tahun 1954-1959 Simatupang diangkat sebagai penasehat militer di penggalan Departemen Pertahan RI. Karena mempunyai perbedaan prinsip dengan presiden Soekarno, lalu ia mengunduran diri dengan mempunyai pangkat sebagai letnan jendral dari dinas aktif ketika kemiliterannya.
Setelah simpulan dan tidak aktif dalam hal kemiliteran Negara RI, ia mengisi hari-harinya dengan melaksanakan aktivitas di sebuah gereja. Banyak kontribusi yang ia berikan kepada umat Nasrani perihal pengembangan landasan etik teologi untuk dijadikan dasar tanggung jawab kepada bangsa dan masyarakat Indonesia. Keterlibatan ia di sebuah organisasi maupun forum dari kalangan Kristen, lalu ia dijuluki sebagai “ Teoretikus Oikumenis” pertama yang lahir dari kalangan gereja Indonesia sehabis kemerdekaan RI. Dalam biografi T.B. Simatupang ia juga dikenal sebagai tokoh yang memperlihatkan banyak kontribusi bagi pekabaran injil di Batak, khususnya pada zaman Dr. Ingwer Ludwig Nommensen.
Sejak kecil T.B. Simatupang yakni seorang yang andal dalam membaca dan menulis. Dalam biografinya menyebutkan bahwa ada 3 karl yang telah menghipnotis pikiran dan hidupnya. 3 karl tersebut yakni Karl Von Clausewitz, seorang tokoh andal dalam taktik kemiliteran, Karl Barth dan Karl Marx, seorang teologi protestan terkemuka pada periode ke-20. Semua yang mencangkup kehidupan dari Simatupang mencerminkan peranan dari 3 karl tersebut. Di lingkungan masyarakat, T.B. simatupang pernah menjabat sebagai ketua yayasan di UKI dan ketua yayasan di IPPM. Ia juga merupakan salah satu pelopor dari forum ini, ketika banyak orang yang belum memikirkannya. T.B. Simatupang percaya bahwa Negara Indonesia memerlukan pemimpin-pemimpin yang mempunyai dan menguasai ilmu-ilmu managemen baik itu di penggalan perusahaan maupun di sekitar masyarakat. Semoga biografi T.B. Simatupang di atas sanggup memperlihatkan wacana dan manfaat bagi para pembaca.
Karya tulis T.B. Simatupang
- Soal-soal Politik Militer di Indonesia (1956)
- Laporan dari Banaran: Kisah Pengalaman Seorang Prajurit selama Perang Kemerdekaan (1960)
- Pemerintah, Masjarakat, Angkatan Perang: Pidato-pidato dan karangan-karangan 1955-1958 (1960)
- Tugas Nasrani dalam Revolusi (1967)
- Capita Selecta Masalah Hankam (1967)
- Pengetahuan Militer Umum (1968)
- Pengantar Ilmu Perang di Indonesia (1969)
- Diskusi Tjibulan II: Dukungan dan Pengawasan Masjarakat dalam Pembangunan, 9-11 Djanuari 1970 (disusun bersama oleh Anwar Harjono, H. Rosihan Anwar, T.B. Simatupang) (1970)
- Kejakinan dan Perdjuangan: Buku Kenangan untuk Letnan Djenderal Dr. T.B. Simatupang (1972)
- Keselamatan Masakini [disusun oleh T.B. Simatupang, bersama S.A.E. Nababan dan Fridolin Ukur (1973)
- Buku Persiapan Sidang Raya Dewan Gereja-Gereja Sedunia, 1975 (1974)
- Ketahanan Nasional dalam Situasi Baru di Asia Tenggara: Ceramah pada tanggal 30 Juni 1975 di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta (1975)
- Ceramah Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn) Dr. T.B. Simatupang di AKABRI Bagian Darat, tanggal 4 November 1981 [microform] (1981)
- Pelopor dalam Perang, Pelopor dalam Damai (1981)
- Arti Sejarah Perjuangan Kemerdekaan: Ceramah tanggal, 14 Oktober 1980 di Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta (1981)
- Iman Nasrani dan Pancasila (1984)
- Harapan, Keprihatinan dan Tekad: Angkatan 45 Merampungkan Tugas Sejarahnya (1985)
- Kehadiran Nasrani dalam Perang, Revolusi dan Pengembangan: Berjuang Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman (1986)
- Percakapan dengan Dr. T.B. Simatupang (penyunting: H.M. Victor Matondang) (1986)
- Peranan Angkatan Perang dalam Negara Pancasila yang Membangun (1980)
- Peranan Agama-agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Negara Pancasila yang Membangun (1987)
- Dari Revolusi ke Pembangunan (1987)
- 70 tahun Dr. T.B. Simatupang: Saya yakni Orang yang Berhutang [penyunting: Samuel Pardede] (1990)
- Penghayatan Kesatuan Bangsa dalam rangka Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila Menuju Tinggal Landas (1990)
- Membuktikan Ketidakbenaran Suatu Mitos: Menelusuri Makna Pengalaman Seorang Prajurit Generasi Pembebas bagi Masa Depan Masyarakat, Bangsa, dan Negara (1991)
Penghargaan T.B Simatupang
- Pahlawan Nasional
Seperti itulah ulasan Biografi Letnan Jenderal T.B. Simatupang salah satu tokoh jagoan nasional Indonesia dari Sumatera Utara yang sempat BiografiPahlawan.com bagikan kepada pembaca. Semoga dengan hadirnya biografi diatas sanggup membantu pembaca dalam mengenal lebih dalam sosok Letnan Jendral T.B. Simatupang.