Sutan Syahrir Perdana Menteri Pertama Indonesia
April 11, 2019
Edit
Profil Sutan Syahrir
Nama : Sutan SyahrirTanggal Lahir: 5 Maret 1909
Tempat Lahir : Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal: 7 November 1966, Zürich, Swiss
Makam : TMP Kalibata, Jakarta
Warga Negara : Indonesia
Anak: Kriya Arsyah Sjahrir, Siti Rabyah Parvati Sjahrir
Istri : Maria Duchateau & Siti Wahyunah
Agama : Islam
Biografi Sutan Syahrir
Sutan syahrir tentu saja sebuah nama yang tak absurd di pendengaran rakyat Indonesia. Sutan Syahrir ini sempat mencapai karier tertingginya pada ketika mencapai perdana menteri pertama Indonesia. Untuk lebih lengkapnya mengenai sang perdana Menteri pertama ini, anda sanggup menyimak mengenai biografi Sutan Syahrir yang telah membantu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari kekuatan penjajahan jepang pada waktu itu. Salah satu penulis biografi Sutan Syahrir yaitu Rosihan Anwar dengan judul biografi tokoh Nasional Kemerdekaan ini yaitu Sutan Sjahrir: Negarawan Humanis, Demokrat Sejati yang Mendahului Zamannya. Sutan Syahrir ini dilahirkan di Padang Panjang Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Kedua orang tuanya berjulukan Mohammad rasad Gelar Maharaja Soetan bin Soetan leman gelar Soetan palindih dan ibunya berjulukan Putri Siti Rabiah. Riwayat pendidikannya di mulai di sekolah dasar ELS dan Sekolah Menengah Pertama di MULO Medan yang merupakan sekolah terbaik di Medan. Selanjutnya Sutan Syahrir melanjutkan pendidikannya pada sekolah menengah atas di AMS di Bandung. Sekolahan tersebut merupakan sekolahan termahal yang ada di Hindia Belanda ketika itu. Setelah menamatkan sekolah menengah atasnya Sutan Syahrir melanjutkan pendidikannya di Belanda, di Universitas Amsterdam di fakultas Hukum.
Berdasarkan biografi Sutan Syahrir yang ditulis Rosihan Anwar, ketika masih mengenyam pendidikan, Syutan syahrir sudah mulai tertarik dengan dunia politik. Cerita hidup Sutan syahrir ini juga mengisahkan dirinya yang sudah mulai menjadi pelopor terbentuknya organisasi Jong Indonesie. Tidak hanya itu Sutan Syahrir juga menjadi penggerak tercetusnya Sumpah Pemuda. Pada tahun 1930 Sutan syahrir juga bergabung dengan organisasi Perhimpunan Indonesia (PI). Selanjutnya Sutan Syahrir juga bergabung dengan PNI gres yang sebelumnya sempat dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Selanjutnya PNI dianggap semakin Radikal sehingga Sutan Syahrir dan Moh Hatta di asingkan di Boven Digoel selama setahun dan selanjutnya dipindahkan ke banda Neira untuk masa pembuangan 6 tahun.
Semangat usaha menentang penjajah tidak hanya ketika pemerintahan belanda, dalam Biografi Sutan Syahrir, ia masih tetap berjuang pada ketika penjajahan Jepang. PNI yang semakin berkembang ia jadikan roda pergerakan kekuatan bawah tanah. Hingga hasilnya Sutan Syahrir beserta pemuda-pemuda Indonesia mendesak Soekarno Hatta untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Biografi Sutan Syahrir masih berlanjut. Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Sutan Syahrir juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan. Yaitu dengan membentuk cabinet Syahrir I sampai Kabinet Syahrir ke III, dan mempertahankan Indonesia melalui jalur diplomasi.
Setelah tidak memimpin kabinet, Sutan Syahrir menjadi Duta besar keliling dan penasihat Presiden Soekarno. Bersamaan itu pula biografi Sutan Syahrir menambah dongeng mengenai Partai Sosialis Indonesia PSI yang merupakan partai bentukan Sutan Syahrir. Karena bergerak dalam arah komunis dan Sutan Syahrir terkait dengan perkara PRRI, Presiden membubarkan PSI pada Tahun 1960. Selama 3 tahun Sutan Syahrir dipenjara kemudian tanpa diadili sehingga menderita sakit. Atas izin yang didapat, ia boleh berobat di Swiss dan hasilnya meninggal di Swiss. Sutan Syahrir meninggal pada tanggal 9 April 1966 dan dikebumikan di TMP Kalibata dan mengakhiri kisah hidup Sutan Syahrir.
Karya Sutan Syahrir
- Pikiran dan Perjuangan, tahun 1950 (kumpulan karangan dari Majalah ”Daulat Rakyat” dan majalah-majalah lain, tahun 1931 – 1940)
- Pergerakan Sekerja, tahun 1933
- Perjuangan Kita, tahun 1945
- Indonesische Overpeinzingen, tahun 1946 (kumpulan surat-surat dan karangan-karangan dari penjara Cipinang dan kawasan pembuangan di Digul dan Banda-Neira, dari tahun 1934 sampau 1938).
- Renungan Indonesia, tahun 1951 (diterjemahkan dari Bahasa Belanda: Indonesische Overpeinzingen oleh HB Yassin)
- Out of Exile, tahun 1949 (terjemahan dari ”Indonesische Overpeinzingen” oleh Charles Wolf Jr. dengan dibubuhi bab ke-2 karangan Sutan Sjahrir)
- Renungan dan Perjuangan, tahun 1990 (terjemahan HB Yassin dari Indonesische Overpeinzingen dan Bagian II Out of Exile)
- Sosialisme dan Marxisme, tahun 1967 (kumpulan karangan dari majalah “Suara Sosialis” tahun 1952 – 1953)
- Nasionalisme dan Internasionalisme, tahun 1953 (pidato yang diucapkan pada Asian Socialist Conference di Rangoon, tahun 1953)
- Karangan–karangan dalam "Sikap", "Suara Sosialis" dan majalah–majalah lain
- Sosialisme Indonesia Pembangunan, tahun 1983 (kumpulan goresan pena Sutan Sjahrir diterbitkan oleh Leppenas)
Karir Sutan Syahrir
- Perdana Menteri pertama Republik Indonesia
- Ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI)
- Ketua delegasi Republik Indonesia pada Perundingan Linggarjati
- Duta Besar Keliling (Ambassador-at-Large) Republik Indonesia
Penghargaan Sutan Syahrir
- Pahlawan Nasional Indonesia menurut SK Keppres nomor 76 tahun 1966