Letnan Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
Maret 27, 2019
Edit
Profil Mas Tirtodarmo Haryono
Nama Lengkap : Mas Tirtodarmo HaryonoProfesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surabaya
Tanggal Lahir : Minggu, 20 Januari 1924
Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965 (umur 41)
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Indonesia
Biografi Mas Tirtodarmo Haryono
Mengenang akan jasa-jasa dari pendekar yakni salah satu motivasi biar penerus dari bangsa Indonesia tahu dan paham bahwa mereka-merekalah yang patut kita banggakan akan keberanian, tekad, perjuangan serta kerja kerasnya, sehingga kita para penerusnya bisa untuk kembali muncul dan mempertahankan akan majunya dari bangsa dan Negara Indonesia. Pahlawan revolusi satu ini memang sangat diacungi jempol akan bahasa dan tutur katanya. Selain pandai dalam berbahasa, Letnan Haryono yakni jenderal yang telah berjuang dan mengganti akan ideologi dari pancasila. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan akan biografi Letnan Jenderal Haryono berikut.Pahlawan Jederal Haryono yakni pendekar revolusi yang lahir di Kota Surabaya tanggal 20 Januari 1924. Sama halnya dengan 6 pendekar revolusi yang lainnya, ia pun menerima kesempatan untuk bisa berguru di ELS, HBS, dan kemudian melanjutkan di sekolah Kedokteran di Jakarta yakni pada masa Jepang walaupun tidak hingga lulus. Dalam biografi Letnan Jenderal Haryono disebutkan, bahwa dia yakni salah satu letnan yang mempunyai kecakapan dalam berbahasa dan bertutur kata, sehingga ia pun bisa di angkat menjadi salah satu wakil untuk berdiskusi, bertemu dan berunding dengan banyak sekali Negara menyerupai Belanda dan Inggris. Tiga bahasa yang dikuasainya yakni bahasa Belanda, Inggris, dan Jerman.
Dengan kepiawaiannya dalam berbahasa, dalam buku biografi Letnan Jenderal Haryono, pendekar revolusi ini pun kemudian diangkat sebagai sekertaris dari Delegasi kemiliteran Indonesia dikala di Konferensi Meja Bundar. Dan dikala itu, ia bersama dengan para pejuang muda lainnya sedang berdebat untuk memperjuangkan akan kemerdekaan Indonesia. Dan dikala itu juga yakni waktu dimana Pahlawan Mayor Jenderal Haryono sedang menjadi TKR dan memperoleh pangkat sebagai Mayor. Saat kemerdekaan tahun 1945-1950, letnan pun sering diberi kiprah secara berpindah-pindah, pernah ia ditugaskan di Kantor Perhubungan, kemudian ditempat dan dijadikan sekertaris di Delegasi RI untuk melaksanakan negosiasi dengan pihak Belanda dan Inggris.
Selain itu, letnan juga ditugaskan sebagai wakil dari Kementrian Pertahanan untuk urusan Gencatan Senjata dan terakhir sebagai Sekertaris Kemilititeran yang di adakan di KMB. Dalam biografi Letnan Jenderal Haryono disebutkan bahwa tenaga dari letnan ini memang sangat diharapkan dikala adanya suatu negosiasi dengan beberapa Negara tentangga untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dan dikala ia menjadi Debuty III dari Panglima/Menteri AD, efek dari adanya PKI terhadap ide-ide yang bermunculan akan mengganti adanya ideologi dari Pancasila menjadi Komunis mengakibatkan letnan beserta para perwira yang akrab dengan presiden diancam dan juga menjadi sasaran permusuhan dari pasukan PKI dalam kejadian G30S/PKI.
Kemudian tanggal 1 bulan Oktober 1965 letnan Haryono beserta 6 rekannya menjadi sasaran pembunuhan dari pasukan PKI yang dibunuh secara tragis, yang mana jasad mereka di buang di sumur bau tanah yang ada di kawasan Lubang Buaya. Kemudian jasad dari letnan haryono dan rekan-rekannya pun di makamkan di taman Pahlawan kawasan kalibata sebagai Pahlawan Revolusi yang gugur dalam mempertahankan Pancasila dan menaikkan pangkatnya menjadi seorang letnan dari bangsa Indonesia.
PENDIDIKAN
- Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran)
- HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum)
- ELS (setingkat Sekolah Dasar)
KARIR
- Mayor TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
- Sekretaris Dewan Pertahanan Negara
- Sekretaris Delegasi Militer Indonesia
PENGHARGAAN
- Pahlawan Revolusi Indonesia