Sejarah Garuda Pancasila Lambang Negara Indonesia
Desember 21, 2014
Edit
Sudahkah anda tahu siapa pembuat lambang garuda pancasila dasar negara Indonesia? Burung garuda berperisai itu merupakan buah karya salah seorang putera bangsa yg bisa menuangkan butir-butir pancasila dalam bentuk yg lebih nyata.
Beliau ialah Sultan Hamid II(Syarif Abdul Hamid Alkadrie). Beliau ialah putra dari Sultan Pontianak. Sultan Hamid II lahir di Pontianak, 12 Juli 1913. Beliau menikah dengan seorang wanita Belanda & dikaruniai dua anak. Sultan Hamid II wafat 30 Maret 1978.
Burung Garuda banyak muncul di banyak sekali dongeng terutama di Jawa & Bali. Garuda melambangkan pengetahuan, kebajikan, keberanian, kekuatan, kesetiaan, & disiplin. Garuda juga memiliki sifat Wishnu(salah satu ilahi dalam hindu) sbg pemelihara & juga penjaga tatanan alam semesta. Oleh dikarenakan garuda melambangkan sesuatu yg baik inilah burung garuda dijadikan simbol nasional Indonesia.
Burung Garuda banyak muncul di banyak sekali dongeng terutama di Jawa & Bali. Garuda melambangkan pengetahuan, kebajikan, keberanian, kekuatan, kesetiaan, & disiplin. Garuda juga memiliki sifat Wishnu(salah satu ilahi dalam hindu) sbg pemelihara & juga penjaga tatanan alam semesta. Oleh dikarenakan garuda melambangkan sesuatu yg baik inilah burung garuda dijadikan simbol nasional Indonesia.
Lahirnya Garuda Pancasila
Setelah masa perang kemerdekaan & masa mempertahankan kedaulatan, Indonesia dirasa perlu memiliki lambang negara yg sanggup merepresentasikan negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibuat Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II yg ditugaskan Presiden Soekarno untuk merencanakan, merancang & merumuskan gambar lambang negara; dengan susunan panitia teknis : Muhammad Yamin sbg ketua, & beranggotakan Ki Hajar Dewantara, M A Pellaupessy, Moh Natsir & RM Ng Poerbatjaraka; yg bertugas menyeleksi anjuran lambang negara yg diusulkan kepada pemerintah.
Setelah sayembara tersebut diadakan, terpilih dua anjuran yaitu dari M.Yamin & Sultan Hamid II.
Kemudian Usulan Sultan Hamid II yg diterima oleh pemerintah & DPR. Usulan dari M.Yamin ditolak dikarenakan mengandung unsur sinar matahari yg masih terpengaruh dari Jepang.
Usulan Sultan Hamid II diterima dikarenakan sesuai dengan apa yg dikehendaki Presiden Soekarno bahwa lambang negara mencerminkan pan&gan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
Setelah rancangan terpilih, komunikasi intensif antara Sultan Hamid II, Bung Hatta, & Ir.Soekarno terus dilsayakan untuk penyempurnaan. Mereka setuju untuk mengganti pita yg dicengkeram, semula berwarna merah putih menjadi putih penuh dengan semboyan bhineka tunggal ika.
Tanggal 8 Februari 1950 anjuran tersebut diajukan kepada Presiden Soekarno. Usulan tersebut menerima masukan dari Partai Masyumi biar dipertimbangkan kembali keberatan terhadap penggunaan simbol insan yg dianggap sangat bersifat mitologis.
Setelah dilsayakan perubahan, Sultan Hamid II kembali mengajukan anjuran yg gres menurut banyak sekali masukan. Usulan yg gres ini sudah berwujud burung rajawali garuda pancasila. Usulan tersebut diserahkan Presiden Soekarno kepada Kabinet RIS melalui PM Moh.Hatta. Pada si&g kabinet tanggal 11 Februari 1950 lambang negara ini diresmikan. Garuda versi ini belum memiliki jambul menyerupai sekarang.
Presiden Soekarno memperbaiki beberapa hal menyerupai menambahkan jambul biar tidak terlalu mirim dengan bald eagel USA, merubah cengkraman pada pita dari menghadap ke belakang menjadi menghadap depan. Terakhir, Sultan Hamid II membikin skala ukuran & tata warna.
Baca juga pengertian pancasila> Pengertian Pancasila
Setelah sayembara tersebut diadakan, terpilih dua anjuran yaitu dari M.Yamin & Sultan Hamid II.
Kemudian Usulan Sultan Hamid II yg diterima oleh pemerintah & DPR. Usulan dari M.Yamin ditolak dikarenakan mengandung unsur sinar matahari yg masih terpengaruh dari Jepang.
Usulan Sultan Hamid II diterima dikarenakan sesuai dengan apa yg dikehendaki Presiden Soekarno bahwa lambang negara mencerminkan pan&gan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
Setelah rancangan terpilih, komunikasi intensif antara Sultan Hamid II, Bung Hatta, & Ir.Soekarno terus dilsayakan untuk penyempurnaan. Mereka setuju untuk mengganti pita yg dicengkeram, semula berwarna merah putih menjadi putih penuh dengan semboyan bhineka tunggal ika.
Tanggal 8 Februari 1950 anjuran tersebut diajukan kepada Presiden Soekarno. Usulan tersebut menerima masukan dari Partai Masyumi biar dipertimbangkan kembali keberatan terhadap penggunaan simbol insan yg dianggap sangat bersifat mitologis.
Setelah dilsayakan perubahan, Sultan Hamid II kembali mengajukan anjuran yg gres menurut banyak sekali masukan. Usulan yg gres ini sudah berwujud burung rajawali garuda pancasila. Usulan tersebut diserahkan Presiden Soekarno kepada Kabinet RIS melalui PM Moh.Hatta. Pada si&g kabinet tanggal 11 Februari 1950 lambang negara ini diresmikan. Garuda versi ini belum memiliki jambul menyerupai sekarang.
Presiden Soekarno memperbaiki beberapa hal menyerupai menambahkan jambul biar tidak terlalu mirim dengan bald eagel USA, merubah cengkraman pada pita dari menghadap ke belakang menjadi menghadap depan. Terakhir, Sultan Hamid II membikin skala ukuran & tata warna.
Baca juga pengertian pancasila> Pengertian Pancasila