Hewan Langka Di Indonesia (Terancam Punah)
April 21, 2014
Edit
Hewan Langka di Indonesia
Indonesia merupakan satu negara yg memiliki keberbagairagaman hayati tertinggi. Salah satu faktor yg menyebabkan tingginya keberbagairagaman fauna ialah luasnya wilayah tropis Indonesia. Selain itu keberbagairagaman fauna/hewan di indonesia juga disebabkan oleh garis wallace. Garis Wallace ialah garis ialah garis hipotetis yg memisahkan wilayah geografi fauna asia dengan australia. Terdapat pula wilayah peralihan kedua tipe fauna tersebut. Pertumbuhan populasi yg terus meningkat & proses industrialisasi untuk memenuhi segala kebutuhan insan menyebabkan upaya pelestarian lingkungan kawasan tinggal fauna & juga tanaman terabaikan. Kondisi semakin memburuk dengan semakin maraknya pembalakan hutan, perubahan fungsi hutan dari asalnya, & faktor pencemaran lain yg disababkan manusia.
Akibatnya keberbagairagaman hayati terancam. Banyak tanaman & fauna yg terancam punah.
Berikut Hewan-hewan Langka di Indonesia yg suatu ketika juga sanggup punah kalau tidak kita jaga
1. Elang Jawa
Elang Jawa(Nisaetus bartelsi) merupakan satwa endemik Pulau Jawa. Elang jawa dikala ini berstatus konservasi terancam punah. Ini berarti populasi elang jawa sudah sangat sedikit. Diperkirakan jumlah elang jawa dikala ini hanya sekitar 137-188 pasang burung. Populasi elang jawa ini menghadapi bahaya besar terhadap kelangsungan spesiesnya, terutama dari habitat yg terus berkurang sampai eksploitasi oleh orang tidak bertanggung jawab.
Elang Jawa memiliki ciri-ciri antara lain:
2. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera ialah satu yg tersisa sehabis punahnya harimau jawa & harimau bali. Diperkirakan populasi yg tersisa kini hanya sekitar 500 ekor(150 ekor pemuliaan). Salah satu bahaya terbesar tiba dari perusakan habitat atau konversi hutan yg menjadi habitat mereka menjadi perkebunan monokultur. Para Ilmuan menyampaikan hutan lindung yg ada di Sumatera dikala ini tidak cukup untuk mempertahankan populasi harimau yg ada. Sangat penting untuk menyediakan rumah yg besar di alam kalau ingin binatang megah ini tetap lestari.
3. Orang Utan
Orang Utan(Pongo sp.) merupakan satwa orisinil Indonesia yg populasinya tersebar di Sumatera ( Pongo abelii) & di Kalimantan(Pongo pygmaeus). Kera berambut merah berlengan panjang ini bertinggi ba& sekitar 1.25-1.5 meter. Orang utan jantan memiliki masa badan sekitar 50-90 kg & betina sekitar 30-50 kg. Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yg gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yg besar, rambut menjadi panjang & tumbuh janggut disekitar wajah.
Populasi Orang utan terus mengalami penurunan yg tajam jawaban dari deforestasi. Orangutan sumatera ditetapkan sbg sangat terancam punah oleh forum IUCN, dengan populasi hanya tersisa beberapa ribu, se&gkan orangutan Kalimantan dianggap Terancam. PBB menyampaikan status orangutan yg tersisa "darurat konservasi." Perusakan habitat yg disebabkan oleh mega perluasan perkebunan kelapa sawit ialah alasan utama orangutan menghadapi bahaya kepunahan.
4. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera ialah sub-spesies gajah asia yg hanya ada di Pulau Sumatera. Postur gajah sumatera lebih kecil daripada sub-spesies gajah india. Gajah Sumatera merupakan mamalia terbesar yg ada di Indonesia. Berat Gajah Sumatera sekitar 6 ton & tinggi pundak 3,5 meter. Gajah Sumatera sanggup berumur sampai 60 tahun.
Populasi gajah sumatera di alam liar dikala ini hanya sekitar 2000-2700 ekor(survei tahun 2000). Penurunan jumlah populasi ini disebabkan oleh perburuan liar untuk mengambil gading gajah & juga penurunan luas habitat hutan yg beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.
5. Badak Jawa
Badak Jawa pernah menjadi salah satu rino yg paling banyak tersebar. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m & tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada rino india & lebih erat dalam besar badan dengan rino hitam. Kini Badak Jawa mengalami bahaya kepunahan yg nyata. Status konservasinya telah berada pada fase kritis. Di Taman Nasional Ujung Kulon kini populasinya hanya sekitar 40-50 ekor saja. Bisa dibilang Badaj jawa ialah mamalia paling langka di muka bumi. Penyebab penurunan drastis rino jawa ialah perburuan liar untuk mengambil cula badak. Sebab lain ialah habitat yg terus berkurang.
Itulah beberapa hewan langka di Indonesia yg harus mendapat perhatian dari kita sendiri semoga tetap lestari.
Elang Jawa memiliki ciri-ciri antara lain:
- panjang badan dari paruh sampai ekor se&g sampai panjang(60-70 cm)
- kepala coklat kemerahan dengan jambul yg menjulang keatas( 2-4 helai bulu)
- punggung/sayap kecoklatan
- iris mata kuning atau coklat, mata kehitaman, kaki kekuningan
2. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera ialah satu yg tersisa sehabis punahnya harimau jawa & harimau bali. Diperkirakan populasi yg tersisa kini hanya sekitar 500 ekor(150 ekor pemuliaan). Salah satu bahaya terbesar tiba dari perusakan habitat atau konversi hutan yg menjadi habitat mereka menjadi perkebunan monokultur. Para Ilmuan menyampaikan hutan lindung yg ada di Sumatera dikala ini tidak cukup untuk mempertahankan populasi harimau yg ada. Sangat penting untuk menyediakan rumah yg besar di alam kalau ingin binatang megah ini tetap lestari.
3. Orang Utan
Orang Utan(Pongo sp.) merupakan satwa orisinil Indonesia yg populasinya tersebar di Sumatera ( Pongo abelii) & di Kalimantan(Pongo pygmaeus). Kera berambut merah berlengan panjang ini bertinggi ba& sekitar 1.25-1.5 meter. Orang utan jantan memiliki masa badan sekitar 50-90 kg & betina sekitar 30-50 kg. Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yg gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yg besar, rambut menjadi panjang & tumbuh janggut disekitar wajah.
Populasi Orang utan terus mengalami penurunan yg tajam jawaban dari deforestasi. Orangutan sumatera ditetapkan sbg sangat terancam punah oleh forum IUCN, dengan populasi hanya tersisa beberapa ribu, se&gkan orangutan Kalimantan dianggap Terancam. PBB menyampaikan status orangutan yg tersisa "darurat konservasi." Perusakan habitat yg disebabkan oleh mega perluasan perkebunan kelapa sawit ialah alasan utama orangutan menghadapi bahaya kepunahan.
4. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera ialah sub-spesies gajah asia yg hanya ada di Pulau Sumatera. Postur gajah sumatera lebih kecil daripada sub-spesies gajah india. Gajah Sumatera merupakan mamalia terbesar yg ada di Indonesia. Berat Gajah Sumatera sekitar 6 ton & tinggi pundak 3,5 meter. Gajah Sumatera sanggup berumur sampai 60 tahun.
Populasi gajah sumatera di alam liar dikala ini hanya sekitar 2000-2700 ekor(survei tahun 2000). Penurunan jumlah populasi ini disebabkan oleh perburuan liar untuk mengambil gading gajah & juga penurunan luas habitat hutan yg beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.
5. Badak Jawa
Badak Jawa pernah menjadi salah satu rino yg paling banyak tersebar. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m & tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada rino india & lebih erat dalam besar badan dengan rino hitam. Kini Badak Jawa mengalami bahaya kepunahan yg nyata. Status konservasinya telah berada pada fase kritis. Di Taman Nasional Ujung Kulon kini populasinya hanya sekitar 40-50 ekor saja. Bisa dibilang Badaj jawa ialah mamalia paling langka di muka bumi. Penyebab penurunan drastis rino jawa ialah perburuan liar untuk mengambil cula badak. Sebab lain ialah habitat yg terus berkurang.
Itulah beberapa hewan langka di Indonesia yg harus mendapat perhatian dari kita sendiri semoga tetap lestari.