Si Kancil Dan Siput
Agustus 12, 2019
Edit
Sambil membusungkan dadanya, si Kancil pun mulai berjalan menuruni bukit. Ketika hingga di sungai, ia bertemu dengan seekor siput. “Hai kancil !”, sapa si siput. “Kenapa kau teriak-teriak? Apakah kau sedang bergembira?”, tanya si siput. “Tidak, saya hanya ingin memberitahukan pada semua penghuni hutan kalau saya ini binatang yang paling cerdas, berilmu dan pintar”, jawab si kancil dengan sombongnya.
Siput“Sombong sekali kau Kancil, akulah binatang yang paling berilmu di hutan ini”, kata si Siput. “Hahahaha......., mana mungkin” ledek Kancil. “Untuk membuktikannya, bagaimana kalau besok pagi kita lomba lari?”, tantang si Siput. “Baiklah, saya terima tantanganmu”, jawab si Kancil. Akhirnya mereka berdua oke untuk mengadakan perlombaan lari besok pagi.
Setelah si Kancil pergi, si siput segera mengumpulkan teman-temannya. Ia meminta tolong supaya teman-temannya berbaris dan bersembunyi di jalur perlombaan, dan menjawab kalau si kancil memanggil.
Akhirnya hari yang dinanti sudah tiba, kancil dan siput pun sudah siap untuk lomba lari. “Apakah kau sudah siap untuk berlomba lari denganku”, tanya si kancil. “Tentu saja sudah, dan saya niscaya menang”, jawab si siput. Kemudian si siput mempersilahkan kancil untuk berlari dahulu dan memanggilnya untuk memastikan sudah hingga mana si siput.
Kancil berjalan dengan santai, dan merasa yakin kalau ia akan menang.
Setelah beberapa langkah, si kancil mencoba untuk memanggil si siput. “Siput....sudah hingga mana kamu?”, teriak si kancil. “Aku ada di depanmu!”, teriak si siput. Kancil terheran-heran, dan segera mempercepat langkahnya. Kemudian ia memanggil si siput lagi, dan si siput menjawab dengan kata yang sama.”Aku ada didepanmu!”
Betapa terkejutnya si kancil, alasannya ia melihat si siput sudah duduk di kerikil bersahabat garis finish. “Hai kancil, kenapa kau usang sekali? Aku sudah hingga dari tadi!”, teriak si siput. Dengan menundukkan kepala, si kancil menghampiri si siput dan mengakui kekalahannya. “Makanya jangan sombong, kau memang berilmu dan pandai, tetapi kau bukanlah yang terpandai dan cerdik”, kata si siput. “Iya, maafkan saya siput, saya tidak akan sombong lagi”, kata si kancil.
--o0o--