Sabuk Anti Jilatan Api
Agustus 02, 2019
Edit
Seluruh potongan bumi, dari massanya sampai kemiringan poros rotasinya terhadap matahari, dari susunan atmosfernya sampai komposisi pembentuk udara yang melingkupinya, ditetapkan dengan sangat cermat supaya sesuai untuk kehidupan.
Lapisan luar yang cair tersebut mengapung dan bergerak di atas lapisan terdalamnya, sehingga memunculkan dampak magnetis pada logam-logam berat yang menyusun bumi, yang pada jadinya membentuk suatu medan magnet.
Selain mengakibatkan kita bisa memilih arah dengan kompas, medan magnet ini juga dimanfaatkan burung migrasi untuk memilih arah tujuannya.
Lebih jauh lagi, medan magnet tersebut membentang sampai jauh di atas atmosfer dan membentuk sebuah perisai yang melindungi Bumi dari ancaman yang mungkin tiba dari angkasa luar. Perpanjangan zona magnet yang mencapai lapisan luar atmosfer ini diberi nama Sabuk Van-Allen.
Besarnya energi listrik yang diharapkan untuk menjaga keberadaan medan magnet menyerupai ini hampir mencapai satu miliar ampere. Ini setara dengan jumlah energi listrik yang pernah dibangkitkan umat insan sepanjang sejarah.
Energi yang dipancarkan oleh sebuah letusan pada Matahari (kiri) sungguh amat dahsyat sehingga sulit dibayangkan nalar manusia: Letusan tunggal pada matahari setara dengan ledakan 100 miliar bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Bumi (tengah) terlindungi dari dampak merusak tanggapan pancaran energi ini oleh lapisan medan magnet yang disebut Sabuk Van-Allen yang melingkupinya (kanan). |
Kebanyakan dari sinar-sinar mematikan yang berasal dari angkasa luar, dan meteor yang melintas di angkasa tidak bisa menembus perisai yang melingkupi bumi ini. Selain panas, sinar, dan radiasi, matahari menyemburkan ke arah bumi angin puting-beliung yang terdiri atas proton dan elektron yang bergerak dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per detik. “Badai matahari” ini merupakan salah satu ancaman paling besar.
Namun angin puting-beliung matahari ini tidak bisa menembus Sabuk Van-Allen yang membentuk medan magnet berjarak 40 ribu mil (64360 km) dari bumi ini. Saat menghujani medan magnet tersebut, angin puting-beliung matahari yang berupa hujan partikel itu memudar, dan dibelokkan mengelilingi medan magnet ini.
Jika saja sabuk Van-Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Dr. Hugh Ross berkata wacana tugas penting Sabuk Van-Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata mempunyai kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang mengakibatkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin sanggup berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan mempunyai medan magnet ialah Merkurius – tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak mempunyai medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja pada permukaan matahari, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 miliar buah bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima,
Jepang pada perang dunia II. Lima puluh delapan jam sesudah jilatan api tersebut, teramati bahwa jarum magnet kompas bergerak tidak menyerupai biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfer bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba sampai mencapai 2.500 derajat celcius.
Demikianlah, sebuah sistem tepat sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Perisai ini melingkupi bumi kita dan melindunginya dari aneka macam ancaman dari luar angkasa.
Para ilmuwan gres mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, miliaran makhluk hidup termasuk insan hanya bisa mencicipi nyamannya hidup di bumi, tanpa pernah merasa khawatir akan ancaman dari ruang angkasa tersebut, dan tanpa pernah tahu keberadaan Sabuk Van-Allen.
Ini ialah bukti pengetahuan dan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Dialah yang telah membuat bumi beserta seluruh seluk beluknya yang tepat supaya kehidupan sanggup berlangsung dengan nyaman. Mahasuci Allah, Dialah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas para hamba-Nya.
Insight Magazine 7
--0o0--