Non-Muslim Tanya Arti, Kaff Haa Yaa 'Ain Shaad Pada Al-Qur’An

JAWAB:

Itulah Suatu Bukti Kuat Yang Tidak Dimiliki Oleh Kitab-kitab Lain Sejagad Raya, Bahwa Al-Qur'an Bukan Karangan Nabi Muhammad SAW, jikalau memang Nabi Muhammad Saw mengarang, untuk apa ia mengarang sesuatu yang tidak dimengertinya?.

Suatu keunikan Al-Qur'an, yang dengan tegas Allah juga menyatakan, ada hal-hal tertentu yang hanya Allah saja yang mengerti. Apakah itu suatu kelemahan ?, bahkan itulah kelebihannya…

ADA BEBERAPA HAL YANG MEMANG PARA ULAMA BELUM MENGERTI MAKNA SESUNGGUHNYA DARI BEBERAPA KOMBINASI HURUF HIJAIYAH YANG TERDAPAT DI AWAL DARI BEBERAPA SURAT AL-QUR'AN.

Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menjadikan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak sanggup mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS 3:7)
(Lebih Jelasnya Baca: Menyikap, Mengenal Serta Memaknai Ayat-ayat Mutashabihat Dalam Kacamata Sain Modern)

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Alquran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. (QS 36:69)


Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya". Sebenarnya Al-Quran itu yakni kebenaran dari Rabbmu, supaya kau memberi peringatan kepada kaum yang belum tiba kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka menerima petunjuk. (QS 32:2-3)


Tidaklah mungkin Al Alquran ini dibentuk oleh selain Allah; akan tetapi (Al Alquran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. (QS 10:37)


Tetapi Allah juga berjanji, bahwa cepat atau lambat Allah akan semakin menyampaikan kebenaran AlQuran.

Kami akan menunjukkan kepada mereka gejala (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, sampai terang bagi mereka bahwa Al Alquran itu yakni benar. Tiadakah cukup bahwa bahwasanya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS 41:53)


PENGERTIAN AYAT-AYAT DI DALAM AL-QUR'AN BAHKAN AKAN SELALU MELAMPAUI JANGKAUAN PENGERTIAN SETIAP MANUSIA PADA JAMAN NYA, HAL INI AKAN BERLANGSUNG HINGGA AKHIR JAMAN.

Beberapa hal serupa dengan pertanyaan kebanyakan non-muslim mulai ditemukan pengertiannya oleh para Ulama, yang mungkin belum dimengerti pada umat Islam sebelumnya. Akan begitulah seterusnya.

Berikut beberapa hal yang serupa mulai dimengerti oleh beberapa ulama yang berusaha mempelajarinya:

ARTI ALIF LAAM MIM RAA, DI DALAM ALQURAN

Hal ini bekerjasama dengan Angka 19 dan Mukjizat Al Qur’an. Di dalam Al Qur’an, angka 19 menjadi sangat unik, bahkan ada yang beropini merupakan angka kunci Al Qur’an.

Keistimewaan angka 19 di dalam Al Qur’an ini, di antaranya:

1. Kata bismillahirrahmanirrahim, yang merupakan kata pembuka dari surah Al Qur’an terdiri dari 19 huruf.
2. Paket wahyu pertama (QS. Al Alaq (96) ayat 1—5), diturunkan sebanyak 76 karakter atau 19 x 4.
3. Ayat pertama kali turun, (QS. Al Alaq ayat 1), terdiri dari 19 huruf.
4. Jumlah surah Al Qur’an ada 114 atau 19 x 6.

Angka 19 juga menjadi alat kontrol karakter di dalam Al Qur’an, seperti:

1. Surah ke-68, yang diawali karakter nun. Jumlah nun dalam surah tersebut 133 atau 19 x 7.
2. Surah ke-36, yang diawali karakter ya sin, mempunyai karakter ya sebanyak 237 dan karakter sin 48. Bila dijumlahkan
    mejadi 285 atau 19 x 15.
3. Surat ke-13, yang diawali karakter alif lam mim ra’, dimana jumlah alif = 605, lam = 480,
    mim = 260 dan ra’ = 137, total keempat karakter tersebut 1482 atau 19 x 78.

Sebagian besar jago tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat yakni tidak tepat. Bagaimana mungkin jumlah malaikat sanggup dijadikan untuk cobaan bagi orang-orang kafir QS. Al Muddassir ayat 30—31:


Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).QS 74:30

Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. QS 74:31

Selain klarifikasi di atas, dalam beberapa insiden di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang mengacu kepada bilangan 19, di antaranya sebagai berikut:

1. Bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun.
2. Komet Halley mengunjungi sistem tata surya kita pada setiap 76 tahun (19 x 4).
3. Tubuh insan mempunyai 209 tulang atau 19 x 11.

Selain bekerjasama dengan insiden di alam, bilangan 19 juga berkaitan dengan ibadah umat Islam, seperti:

  1. Dalam syahadat, kata la ilaha illa Allah. Nilai-nilai numerik dari setiap karakter Arab pada kalimah syahadat di atas yakni sanggup ditulis sebagai berikut: 30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5. Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah bilangan, diperoleh :30.113.051.301.130.305 = 19 x 1.584.897.436.901.590. (Mengenai Nilai Numerik, sanggup dipelajari di dalam goresan pena : (MUKJIZAT) BILANGAN NUMERIK AL QUR’AN),
  2. Sholat, jumlah rakaat pada shalat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’masing-masing yakni 2, 4, 4, 3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau 19 x 1286.
Ada yang menemukan perhitungan lainnya ihwal 19 ?. Mudah-mudahan sanggup semakin melengkapi dan semakin menambah kecintaan kita supaya menjadikan Al Qur’an sebagai sumber kemuliaan lahir batin dunia akhirat. Amin.

Catatan :

VOKAL TIDAK DIHITUNG SEBAGAI HURUF DI DALAM SISTIM HURUF HIJAIYAH, HANYA SEBAGAI TANDA BACA, FATKHA A, DHOMMA U, KASRO I, YANG DIHITUNG HANYA KONSONAN.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
1 ba, 1 sim, 3 mim, 4 lam, 3 alif, 1 ha, 2 ro', 2 kha, 1 nun, 1 ya
1+1+3+4+3+1+2+2+1+1 = 19
Semoga bermanfaat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel