Ferdinand Lumban Tobing, Dokter Dan Politisi Pemerjuang Hak-Hak Buruh
Maret 06, 2019
Edit
Profil Ferdinand Lumban Tobing
Tempat Lahir : Sibuluan, Sibolga, Sumatera Utara
Tanggal Lahir : Minggu, 19 Februari 1899
Warga Negara : Indonesia
Wafat : jakarta, 7 Oktober 1962
Zodiac : Aquarius
Gelar : Pahlawan Nasional
Sebagai pemimpin militer dengan jabatan Gubernur Militer Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan pada awal revolusi, dr. Ferdinand Lumban Tobing turun memimpin usaha gerilya di hutan-hutan.
Biografi Ferdinand Lumban Tobing
Ferdinand Lumbantobing ialah Pahlawan Nasional kelahiran 19 Februari 1899. Ia lahir di Sibuluan, Sibolga, Sumatera Utara dan meninggal di Jakarta pada usia ke-63, tepatnya tanggal 7 Oktober 1962. Ia merupakan sosok penting yang pernah dimiliki oleh rakyat Sumatera dan Indonesia pada umumnya. Pendidikannya dimulai di Bogor, Jawa Barat. Setelah merampungkan pendidikan dasarnya, ia lalu masuk di sekolah STOVIA untuk mendalami profesi sebagai dokter.Ini merupakan sekolah yang sangat dikenal dikala jaman kolonial dulu. Ia mendapat banyak ilmu terutama berkaitan dengan penanganan penyakit menular. Segera sesudah lulus disana, ia mulai mengabdikan diri kepada masyarakat dan menggunakan keahlian yang dimilikinya untuk merawat pasien di rumah sakit CBZ jakarta. Beberapa tahun bekerja disana, ia lalu diutus untuk pindah kerja ke tempat Tenggarong, Kalimantan Timur. Bukan hanya itu saja tempat yang pernah ia singgahi.
Sepanjang karirnya, Ferdinand juga pernah ditugaskan ke Tapanuli dan Surabaya, Jawa Timur. Saat periode penjajahan Jepang, ia ditugaskan sebagai dokter yang memantau kesehatan romusha. Ia pun sempat memperlihatkan pernyataan yang bernada keberatan soal pemerintahan Jepang di Indonesia. Protes tersebut utamanya berkaitan dengan acara romusha. Tidak hanya aktif di dunia kedokteran, ia juga pernah menjajal dunia politik. Ini dibuktikan lewat keterlibatannya di dalam Syu Sangi Kai sebagai ketua tempat Tapanuli.
Selain itu, ia juga pernah berpartisipasi aktif di dalam Cuo Sangi In. Sempat pula pada periode Agresi Militer II Belanda, ia ditunjuk sebagai Gubernur Militer Tapanuli. Diberikan wewenang sebesar itu, ia berusaha menandakan diri sebagai patriot yang patuh dengan bergabung di dalam perang gerilya. Ia pernah mendapat kepercayaan untuk menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara sesudah kemerdekaan, namun peluang tersebut tidak diambilnya.
Sebagai gantinya, ia lebih menentukan untuk menjadi Menteri Penerangan dan Menteri Kesehatan. Tidak hingga disitu, Ferdinand Lumbantobing juga menambah pengalaman dengan menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Transmigrasi. Sebagai sosok yang berbakti terhadap Tanah Air, ia mendapat tempat Istimewa di hati masyarakat. Pemerintah mengapresiasi semua jasanya dengan memberikannya gelar sebagai jagoan kemerdekaan nasional.
PENDIDIKAN
- STOVIA
KARIR
- Dokter
- Menteri Penerangan dan Menteri Kesehatan
- Menteri Urusan Hubungan Antar Daerah
- Menteri Negara Urusan Transmigrasi
PENGHARGAAN
- Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Semangat juang yang telah dihadirkan oleh salah satu tokoh jagoan satu ini biar sanggup memperlihatkan ilham kepada kita semua. Dengan hadirnya biografi Ferdinand Lumban Tobing diatas daoat pula menjadi pelajaran kepada kita bagaimana mengapresiasi para jagoan Indonesia.