Thomas Alva Edison, Murid Yang Didepak Dari Sekolah
Oktober 02, 2019
Edit
 THOMAS EDISON 1847-1931
  Penemu serba bisa Thomas Alva Edison  lahir tahun 1847 di kota Milan, Ohio, Amerika Serikat. Cuma tiga tahun ia  peroleh pendidikan formal, sehabis itu didepak keluar sekolah lantaran si guru  menganggap anak ini dungu luar biasa. (Michael H. Hart, menempatkan urutan 38 "Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah"). 
  Ciptaan pertamanya, perekam bunyi  elektronik dibikinnya tatkala umurnya dua puluh satu tahun. Hasil karyanya itu  tidak dijualnya. Sesudah itu ia menekuni pembikinan peralatan yang diharapnya  bisa laris terjual di pasar, tak usang sehabis ia berhasil membikin perekam bunyi  elektronik, ia menemukan dan menyempurnakan mesin telegram yang secara otomatis  mencetak huruf, yang dijualnya seharga 40.000 dolar, suatu jumlah besar pada  dikala itu. Sehabis itu, bagaikan antri ia menemukan hasil karya gres dan dalam  tempo singkat Edison bukan saja masyhur tetapi juga berduit. Mungkin,  penemuannya yang paling orisinil yaitu mesin piringan hitam yang dipatenkannya  tahun 1877. Tetapi, lebih populer di dunia dari itu yaitu pengembangan bola  lampu pijar yang simpel tahun 1879.
  Edison bukan orang pertama yang  membuat sistem penerangan listrik. Beberapa tahun sebelumnya lampu  bersinarkan arus listrik telah dipakai buat penerangan lampu jalan di Paris.  Tetapi, bola pijar Edison berikut sistem pembagian tenaga listrik yang  dikembangkannya memungkinkan adanya penerangan listrik yang simpel untuk di  rumah. Tahun 1882, perusahaannya mulai memproduksi listrik untuk rumah-rumah di  New York, dan dalam tempo singkat sudah tersebar ke seluruh dunia.
  Dengan berdirinya perusahaan listrik  pertama untuk penerangan rumah-rumah, Edison berarti sudah meletakkan dasar bagi  perkembangan industri besar. Penggunaan tenaga listrik bukan cuma buat  penerangan tetapi untuk seluruh aspek kebutuhan rumah tangga, mulai dari  televisi sampai mesin cuci. Lebih jauh lagi, kegunaan tenaga listrik lewat  distribusi jaringan-jaringan yang didirikan Edison dengan sendirinya mendorong  penggunaan listrik untuk sektor industri.
  Edison juga memberi dukungan besar  luar biasa buat perkembangan kamera perfilman serta proyektor. Dia membuat  penyempurnaan penting pertilponan (karbon transmiternya meningkatkan kejelasan  pendengaran), penyempurnaan di bidang telegram, dan mesin tik. Diantara inovasi  lainnya antara lain mesin dikte, mesin kopi dan daerah penyimpanan yang  digerakkan baterei. Boleh dibilang, Edison merancang lebih dari 1000 penemuan,  suatu jumlah yang betul-betul tak masuk akal.
  Satu alasannya yaitu produktivitasnya amat  mengherankan yaitu lantaran pada awal-awal kariernya ia membangun sebuah  laboratorium penyelidikan di Menlo Park, New Jersey. Di situlah ia menghimpun  kelompok pembuat yang berkemampuan membantunya. Ini yaitu cikal bakal sebuah  laboratorium penyelidikan yang lalu ditiru oleh begitu banyak industri.  Laboratorium pemula Edison yang modern, suatu sentra penyelidikan yang  berperalatan lengkap di mana begitu banyak orang bekerja bersama merupakan suatu  team, yaitu pula hasil karyanya yang penting, meskipun tentu saja sesuatu yang  tidak bisa ia patenkan.
  Edison bukanlah seorang penemu  semata; ia juga terlibat dalam pembikinan dan mengorganisir pelbagai perusahaan  industri. Yang paling penting diantaranya kesannya bermetamorfosis menjadi General  Electric Company.
  Meski secara pembawaan ia bukan  seorang ilmuwan murni, Edison membikin satu inovasi ilmiah. Di tahun 1882 ia  menemukan bahwa dalam keadaan mendekati hampa udara, arus listrik sanggup  dialirkan diantara dua kawat yang tidak bersentuhan satu sama lain. Fenomena ini  --disebut inovasi Edison-- bukan sekedar punya maksud teoritis yang penting,  tetapi juga punya arti penggunaan simpel yang bermakna. Ini menuntun ke arah  perkembangan tabung hampa udara dan peletakan dasar industri elektronik.
  Hampir sepenuh masa hidupnya, Edison  menderita telinga lemah. Tetapi, meski begitu, ia lebih dari sekedar sanggup  mengatasi kendala itu dengan kerja kerasnya yang mengagumkan. Edison kawin dua  kali (istri pertamanya mati muda), punya tiga anak dari masing-masing istri. Dia  meninggal tahun 1931 di West Orange, New Jersey.
  Tak ada perselisihan paham mengenai  talenta Edison. Tiap orang setuju bahwa dialah penemu besar yang genius yang  pernah hidup. Barisan penemuan-penemuannya yang amat bermanfaat dianggap  menggemparkan dan membikin dengkul menggigil, meskipun mungkin saja sebagiannya  dikembangkan oleh orang lain dalam tempo tiga puluh tahun. 
  Namun, kalau kita  perhatikan penemuan-penemuan pribadinya, akan tampak oleh kita bahwa tak satu  pun daripadanya punya arti penting yang bersifat menentukan. Misalnya bola  pijar, walaupun dipakai secara luas, bukanlah barang yang tak tergantikan  dalam dunia modern. Fakta menunjukkan, penerangan yang berasal dari radiasi dan  keluar terpencar dalam bentuk cahaya, yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip  ilmiah yang sepenuhnya berbeda, juga dipakai orang secara luas, dan dalam  kehidupan kita sehari-hari tidaklah ada bedanya apabila kita tidak memakai  bola lampu pijar samasekali. Sesungguhnya, sebelum penerangan listrik digunakan,  lilin, lampu minyak, dan lampu gas sudah secara umum dipandang sebagai kadar  penerangan yang memuaskan.
  Alat piringan hitam memang suatu  inovasi cerdik, tetapi tak seorang pun menganggap alat itu sudah bisa mengubah  kehidupan kita sehari-hari ibarat halnya peranan yang disuguhkan radio,  televisi atau tilpon. Lebih jauh dari itu, dalam tahun-tahun belakangan ini,  telah sanggup diciptakan alat perekam bunyi dengan metode yang sama sekali  berbeda, ibarat contohnya pita magnetik kaset. Dan andaikata tidak ada mesin  piringan hitam, rasanya tidak apa-apa. Banyak paten-paten Edison yang berkaitan  dengan penyempurnaan alat-alat, sesungguhnya sudah ditemukan oleh orang lain lebih  dulu, bahkan sudah dalam bentuk yang sudah bisa dimanfaatkan.  Penyempurnaan-penyempurnaan ini --meski banyak menolong-- tak bisa dianggap  sebagai suatu arti penting dalam rangkaian gerakan sejarah secara umum.
  Tetapi, kendati tak satu pun hasil  inovasi Edison mempunyai arti penting yang menggemparkan, berkhasiat juga untuk  diingat bahwa ia tidak cuma membuat satu alat, tetapi lebih dari seribu.  Atas dasar pertimbangan inilah saya menempatkan Edison lebih tinggi ketimbang  penemu termasyhur ibarat Guglielmo Marconi dan Alexander Graham Bell.
  Sumber Buku: Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, oleh Michael H. Hart.
  --)(--

