Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari

Salah satu fenomena alam yang cukup menarik untuk diamati adalah fenomena gerhana matahari.
Mengapa demikian? Ini alasannya yaitu selain gerhana matahari terjadi di siang hari, dimana waktunya orang beraktivitas, gerhana matahari juga mempunyai periode tertentu dengan beberapa jenis gerhana.
Bagaimana gerhana matahari sanggup terjadi?

Secara sederhana, gerhana matahari terjadi alasannya yaitu posisi bulan berada satu garis di antara matahari dan bumi sehingga piringan bulan akan menutupi atau menghalangi piringan matahari. Pada posisi tersebut, bulan sedang berada pada fase bulan baru.
Seperti kita ketahui bulan mengelilingi bumi membutuhkan waktu 29,53 hari (periodesinodis). Artinya setiap 29,53 hari bulan berada pada posisi di antara bumi dan matahari.

Tapi tahukah Anda alasan kenapa gerhana matahari tidak terjadi sebulan sekali?
Penasaran? 
Mau tahu alasannya?

Berikut alasannya :
Jika saja bidang orbit bumi mengelilingi matahari (atau sering disebut bidang ekliptika bumi) sebidang atau sejajar dengan bidang orbit bulan mengelilingi bumi maka niscaya kita akan menyaksikan setidaknya 12 kali gerhana bulan dan 12 kali gerhana matahari silih berganti sepanjang tahun. Namun hal itu tidak akan pernah terjadi. Kita hanya menyaksikan rata-rata dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan dalam tiap tahunnya.
Kenapa demikian? Itu alasannya yaitu bidang orbit bulan membentuk sudut 5,145 derajat (atau sering ditulis 5,2 derajat) terhadap bidang ekliptika bumi mirip tampak pada gambar di bawah ini:

Karena bidang orbit bulan dan bumi yang tidak sejajar maka gerhana matahari hanya akan terjadi kalau bidang orbit bulan berpotongan dengan bidang ekliptika bumi dan posisi matahari bersahabat dengan titik simpul perpotongan kedua orbit tersebut atau posisi matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis simpul mirip posisi B dan D pada gambar di atas.

Mungkin Anda kini sudah memahami bagaimana gerhana matahari sanggup terjadi dan memahami kenapa gerhana matahari tidak terjadi sebulan sekali.

Sebagai isu tambahan, dari gambar di atas sanggup dilihat bahwa kalau terjadi gerhana matahari pada dikala bulan baru, maka ½ bulan atau 14,765 hari kemudian (setelah gerhana matahari) sangat besar kemungkinan terjadi gerhana bulan (saat fase bulan penuh). Mengapa demikian? Ini alasannya yaitu bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365,24 hari, sedangkan bulan berganti dari fase bulan gres ke fase bulan penuh hanya membutuhkan waktu 14,765 hari sehingga posisi bumi relatif belum banyak berubah dari posisi dikala fase bulan gres (posisi dimana bidang orbit bulan berpotongan dengan ekliptika bumi), artinya posisi bumi kurang lebih masih satu garis dengan matahari dan bulan sehingga memungkinkan terjadi gerhana bulan pada fase bulan penuh.

Berdasarkan penampakannya dari bumi, pada prinsipnya gerhana matahari sanggup dibagi 3 (tiga), yakni gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari cincin. Meskipun kejadiannya cukup langka, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total sanggup terjadi dalam satu waktu secara berurutan. Gerhana ini disebut gerhana matahari hybrid.

Selain dipengaruhi oleh sudut antara bidang orbit bulan dan bidang ekliptika bumi, gerhana matahari juga dipengaruhi oleh variasi jarak bumi ke matahari dan variasi jarak bulan ke bumi. Orbit bumi mengelilingi matahari intinya bukanlah bulat tepat yang mempunyai jari-jari tetap melainkan mirip bidang elips sehingga jarak bumi ke matahari selalu bervariasi dari waktu ke waktu. Demikian halnya dengan orbit bulan mengelilingi bumi juga mempunyai variasi jarak sehingga jaraknya senantiasa berubah pada tiap-tiap titik orbit. Ada saatnya jarak bumi paling bersahabat dengan matahari dan ada saatnya paling jauh. Ada saatnya jarak bulan paling bersahabat dengan bumi dan ada saatnya paling jauh, mirip terlihat pada gambar di bawah:

 

Sekarang kita akan bahas satu per satu jenis-jenis gerhana matahari.
Gerhana matahari total terjadi dikala bumi berada di titik terjauh dari matahari dan bulan berada di titik terdekat dari bumi (di gambar di atas pada posisi A) sehingga piringan bulan tampak lebih besar dari pada piringan matahari dan piringan bulan sanggup menutupi seluruh piringan matahari. Meskipun ukuran matahari sekitar 400 kali dibandingkan ukuran bulan namun alasannya yaitu jarak rata-rata bumi ke matahari (secara kebetulan) juga sekitar 400 kali dibandingkan jarak bumi ke bulan maka ukuran piringan bulan tampak hampir sama dengan ukuran piringan matahari kalau dilihat dari bumi. Ukuran piringan bulan dilihat dari bumi berkisar antara 95%-110% dibandingkan dengan ukuran piringan matahari. Makara gerhana matahari total terjadi kalau posisi matahari, bulan dan bumi segaris dan ukuran piringan bulan 100%-110% lebih besar dari pada ukuran piringan matahari. Berikut gambar gerhana matahari total:


Gerhana matahari cincin terjadi dikala bumi berada di titik terdekat dari matahari dan bulan berada di titik terjauh dari bumi (di gambar di atas pada posisi B) sehingga piringan bulan tampak lebih kecil dari pada piringan matahari dan sinar matahari masih terlihat dari bumi namun berupa cincin melalui bayangan yang disebut antumbra. Makara gerhana matahari cincin terjadi kalau posisi matahari, bulan dan bumi segaris dan ukuran piringan bulan 95%-99% lebih kecil dibandingkan dengan ukuran piringan matahari. Berikut gambar gerhana matahari cincin:


Gerhana matahari sebagian biasanya terjadi mengiringi gerhana matahari total. Daerah-daerah yang tidak terkena bayangan utama matahari (umbra) akan mengalami gerhana matahari sebagian alasannya yaitu hanya terkena bayangan komplemen (penumbra). Namun demikian ada kalanya gerhana matahari sebagian terjadi tanpa gerhana matahari total. Hal ini alasannya yaitu posisi bumi, bulan dan matahari tidak benar-benar satu garis sehingga hanya bayangan penumbra yang mengenai permukaan bumi, sedangkan bayangan utama berada di luar bumi. Berikut gambar gerhana matahari sebagian:

 

Gerhana matahari hybrid terjadi alasannya yaitu orbit bulan yang mirip bidang elips (bukan bulat sempurna). Perbedaan atau perubahan jarak antara bulan dan bumi pada dikala bulan menghalangi sinar matahari ini memungkinkan terjadi gerhana matahari yang diawali oleh gerhana maatahari cincin kemudian diikuti oleh gerhana matahari total dan biasanya diakhiri kembali oleh gerhana matahari cincin. Fenomena gerhana mataharihybrid sangat jarang terjadi. Selama kurun waktu tahun 1986 hingga nanti tahun 2067, fenomena ini hanya terjadi sembilan kali. 
Berikut gambar gerhana matahari hybrid:


Sekarang Anda sudah mengetahui kenapa gerhana matahari tidak terjadi setiap bulan sekali. Anda juga mendapat bonus pengetahuan wacana jenis-jenis gerhana matahari, proses terjadinya serta ilustrasinya. 




---0o0---

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel