Inilah Wajah Bumi 250 Juta Tahun Mendatang
Mei 29, 2019
Edit
SUPERCONTINENT SUPERPUZZLE, benua super tiba dan pergi dalam perkembangan bumi. Amasia digambarkan akan terbentuk sekitar 250 juta tahun. Kredit: Nicolle Rager Fuller via Science News
Ilmuwan telah memprediksi wujud Planet Bumi, kawasan kita hidup ini, 250 juta tahun ke depan. Seperti apa gambarannya?
Menurut mereka, lautan akan menghilang, dan benua raksasa berjulukan Amasia akan terbentuk, adonan antara wilayah benua Ameria Utara Amerika Latin, dan Asia. Laut Karibia serta Samudra Arktik pun bakal lenyap. Demikian kesimpulan riset peneliti dari Yale University dan Badan Sains dan Teknologi Laut-Bumi Jepang, belum usang ini.
Menurut studi yang dimuat diberitakan di Science News, bergabungnya formasi Benua Amerika dan Asia, terjadi alasannya yakni pergerakan lempeng tektonis bumi yang terus menerus bertumbukan dan terpisah menjadi bagian-bagian baru.
Susunan geologis bumi kini didominasi Cincin Api Pasifik. Kawasan tersebut diperkirakan akan terikat dan membentuk superbenua. Dalam mencapai kesimpulan itu, peneliti memakai teori Orthoversi. Menurut teori ini, ketika benua-benua besar pecah, pecahan-pecahan kecilya yang awalnya menjauh, pada akibatnya akan ‘ditarik’ kembali dalam satuk kesatuan, dimana satu sama lain akan tumpang tindih.
Hasil riset serupa yang dilakukan geolog Jepang Masaki Yoshida juga menyatakan skenario serupa. Dengan memakai pemodelan komputer gerakan lempeng, Yoshida menyimpulkan Amerika Utara, Eurasia, Australia, dan Afrika akan melebur. Riset tersebut dipublikasikan di jurnal Geology, September lalu.
Gambaran Bumi 250 jutan tahun kedepan. Simulasi ini menunjukkan MEGACONTINENT gres berjulukan Amasia secara rinci, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sumber: Yale University via The Sun
Benua raksasa sendiri pernah terbentuk 300 juta tahun lalu, di mana Afrika berada sebagai sentralnya. Benua raksasa yang disebut Pangea (Bahasa Yunani berarti seluruh daratan) mulai pecah menjadi 7 benua gres yang kita kenal dikala ini.Para ilmuwan memprediksi bahwa ‘arus balik’ nya akan terjadi di masa datang, dengan memakai santunan komputer dan petunjuk-petunjuk geologis dari bebatuan seluruh dunia.
Ross Mitchell dari Curtin University di Perth, Australia, yang pada 2012 membantu mendeskripsikan prosedur bagaimana Amasia terbentuk, sebagaimana keterangannya pada The Sun menyampaikan bahwa benua masa depan berjulukan Amasia memang masih spekulasi. “Meski begitu, ada sains di belakang spekulasi tersebut” tambahnya.
Mitchell mengatakan, akan ada tahapan-tahapan yang memicu terjadinya pembentukan benua raksasa. “Australia akan bergerak menuju utara dan merangsek bergabung dengan India,” katanya.
Bumi 250 juta tahun mendatang. (Sumber: Christopher Scotese, Paleomap Project via lakepowell.net)
Dia menyampaikan bahwa daratan gres nantinya meliputi wilayah yang kini dikenal sebagai Ring of Fire – yang dikenal alasannya yakni letusan gunung berapi yang mematikan dan gempa bumi.
Amasia pertama kali dihipotesis beberapa tahun lalu, tetapi berkat kemajuan teknologi terbaru, para ilmuwan sanggup mengkonfirmasi kemungkinan-kemungkinannya.
“Setelah cekungan-cekungan bekas samudera menutup, itulah ketika benua raksasa gres mulai terbentuk. Benua Amerika dan Eurasia secara mudah akan bertemu di Kutub Utara,” ujar Mitchell, yang menerbitkan sebuah makalah perihal Amasia di jurnal ilmiah pada 2012.
Berbagai model statistik membantu para ilmuwan memperkuat kenyataan bahwa Bumi bergerak secara aktif dan terus mengalami perubahan. Lempeng-lempeng tektonik telah membuat lembah dan pegunungan, juga gempa bumi dan batas-batas benua, serta pengembangan dan penyebaran kehidupan di Bumi masa lalu. Yang pasti, benua-benua kawasan kita hidup ini bergerak dan belum berhenti, serta belum diketahui akhirnya.
Sumber: thesun.co.uk
-0O0-